Lhokseumawe, Aceh (ANTARA) - Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussalehota memprakirakan Lhokseumawe, Provinsi Aceh, berpotensi terjadinya hujan dan juga petir yang disertai angin kencang, sehingga warga diimbau waspada.

"Berdasarkan prakiraan tentang kondisi cuaca di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, berpotensi terjadinya hujan ringan pada sore hari serta terlihat awan cumulus di Lhokseumawe," ungkap Arijuddin Prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh di Lhokseumawe, Selasa.

Ia menjelaskan, berdasarkan prakiraan, awan konvektif seperti cumulus ada di wilayah Lhokseumawe dan aceh utara. Awan Cumulus tersebut akan dapat berubah menjadi awan cumulonimbus, dengan catatan konvektifitasnya kuat.

"Keberadaan awan cumulonimbus ini tentunya akan berpotensi terjadinya hujan, petir dan angin kencang," terang Prakiwan BMKG tersebut.

Apabila masyarakat melihat awan tersebut, menurut dia, sebaiknya menghindari tempat terbuka, karena biasanya akan terjadi petir. Warga juga diimbau tidak berada di bawah batang kayu atau bangunan yang tidak kuat karena bisa juga terjadi angin kencang.

Sementara itu sebagaimana dikutip dari beberapa sumber menyebutkan, bahwa awan cumulus adalah awan tebal yang memiliki puncak yang tinggi, bentuknya padat serta memiliki batas yang jelas. Terbentuk karena adanya proses konveksi dan apabila terkena sinar matahari sebagian maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu. Pembentukan awan cumulus juga disebabkan oleh faktor ketidakstabilan dari lapisan atmosfer. Apabila ketidakstabilan terus berlanjut, awan cumulus dapat menjadi awan cumulonimbus.

Sedangkan awan cumulonimbus adalah jenis awan yang masuk dalam kategori awan dengan perkembangan vertikal seperti awan cumulus.  Awan cumulonimbus ini menjulang tinggi ke atas, bentuknya padat dan awan ini memiliki hubungan dengan badai petir dan cuaca dingin. 

Baca juga: Bagian tengah dan barat Aceh terdeteksi BMKG tiga titik panas
Baca juga: BMKG Lhokseumawe: waspadai angin kencang dan petir

Pewarta: Mukhlis
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019