Bandara Depati Amir di Provinsi Bangka Belitung ini kalau kita lihat sudah sangat representatif
Pangkal Pinang, Bangka (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan terminal baru Bandara Depati Amir, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), untuk untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata.

"Bandara Depati Amir di Provinsi Bangka Belitung ini kalau kita lihat sudah sangat representatif untuk sekarang," kata Presiden Jokowi kepada media usai peresmian terminal baru Bandara Depati Amir, di Pangkal Pinang, Babel, Kamis.

Dalam acara di ruang check in bandara itu, Presiden menandatangani dua prasasti peresmian yakni peresmian bandara dan peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Provinsi Babel.

Presiden Jokowi menjelaskan sayap kanan terminal akan dibangun sehingga dapat menampung tiga juta penumpang yang ditargetkan selesai pada 2020.

Selain itu, Presiden  juga mengarahkan untuk membangun sayap kiri terminal itu agar memiliki kapasitas lima juta penumpang.
 
Presiden Joko Widodo usai meresmikan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka pada Kamis (14/3/2019). (Bayu Prasetyo)


"Karena kita harus mendahului pertumbuhan penumpang yang tumbuh sangat baik di Provinsi Bangka Belitung ini. Dan kita harapkan dengan siapnya sarana terminal di Bandara Depati Amir ini wisatawan akan semakin banyak," ujarnya.

Bandara Depati Amir memiliki landasan sepanjang 2.600 meter. Pada 2017, jumlah penumpang pesawat melalui bandara itu sebanyak 2,98 juta orang per tahun. Apron bandara yang sebelumnya hanya dapat menampung empat pesawat setingkat Boeing 737 atau Airbus A320, saat ini dapat ditempati oleh sembilan pesawat setara. Pembangunan terminal baru tahap pertama Bandara Depati Amir telah selesai pada Januari 2017.

Presiden Jokowi menjelaskan potensi ekonomi yang dapat ditingkatkan dari pembangunan bandara itu antara lain sektor pariwisata di KEK Tanjung Gunung dan Tanjung Kelayang (Belitung).

Kawasan itu ditetapkan sebagai KEK Pariwisata yang memiliki keunggulan geostrategis, dekat dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019