EBT ini tentu akan selalu menjadi bagian dari prioritas kami di PLN dengan beberapa sumber seperti panas bumi, air, matahari, dan angin
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat pemanfaatan listrik yang bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT) di Pulau Flores mencapai 14,68 MW.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah NTT Sulistiyoadi Nikolaus mengatakan pembangkit EBT yang dikelolanya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu berkapasitas 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Waigarit 0,1 MW di Kabupaten Manggarai.

"Kedua pembangkit ini sudah sudah masuk sistem Ruteng-Labuan Bajo dan ditambah dengan pembangkit kami yang bukan dari EBT yakni Rangko berkapasitas 20 MW," katanya di Kupang, NTT, Rabu.

Ia menjelaskan, sumber pembangkit EBT lainnya yaitu PLTP Mataloko 2,5 MW dan PLTMH Ogi 0,08 MW di Kabupaten Ngada, serta PLTMH Ndungga 2 MW di Kabupaten Ende.

Selain itu, ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Maumere di Kabupaten Sikka berkapasitas satu MW yang sementara dalam persiapan interkoneksi.

"Listrik EBT ini sudah kami dimanfaatkan melalui jaringan distribusi yang sudah kami bangun di Pulau Flores," katanya.

Sebelumnya, General Manager PLN NTT Ignatius Rendroyoko mengatakan, pihaknya berkomitmen terus mengembangkan energi terbarukan sebagai sumber listrik sesuai potensi yang dimiliki provinsi berbasiskan kepulauan itu..

Pemanfaatan EBT, lanjutnya, untuk menjaga keberlanjutan lingkungan karena akan mengurangi emisi dan menghemat biaya dibandingkan menggunakan bahan bakar minyak.

"EBT ini tentu akan selalu menjadi bagian dari prioritas kami di PLN dengan beberapa sumber seperti panas bumi, air, matahari, dan angin," katanya.

Baca juga: PLN tambah pembangkit listrik EBT di Pulau Flores
Baca juga: Pembangkit EBT direncanakan bertambah 16.700 MW hingga 2028

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019