Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menyesalkan masih adanya praktik jual-beli jabatan yang diduga dilakukan mantan Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy karena seharusnya tidak terjadi.

Menurut Mahyudin, praktik jual beli Jabatan menyebabkan Indonesia mengalami kerusakan parah karena menyebabkan orang yang tidak bertanggungjawab memegang jabatan yang tidak seharusnya.

"Kita butuh orang yang tepat untuk mengisi jabatan yang tepat, sedangkan jual-beli Jabatan malah memberi jalan orang yang tidak kredibel menempati posisi strategis. Inilah praktik yang menyebabkan Indonesia rusak", kata Mahyudin.

Hal itu dikatakan Mahyudin usai membuka Sosialisasi MPR yang bekerja sama MPR dengan Forum Sangasanga Dalam di GOR Bulutangkis Kecamatan Sanga sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (20/3).

Karena itu Mahyudin berharap KPK bisa menangani kasus dugaan jual beli jabatan itu secara maksimal sehingga mampu membuka praktik jual beli Jabatan yang pernah terjadi.

"Langkah itu agar ke depannya jabatan-jabatan pemerintah dari pusat hingga daerah hanya diisi orang-orang berkualitas," ujarnya.

Selain itu dia berharap pemerintah segera meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia salah satu yang harus ditempuh adalah meningkatkan pendidikan dasar yang ditanggung pemerintah dari 9 tahun menjadi 15 tahun.

Alasannya menurut Mahyudin, kalau pendidikan yang ditanggung pemerintah terus berkutat pada pendidikan dasar 9 tahun, maka generasi muda Indonesia akan semakin jauh tertinggal dibanding negara lain.

"Kita membutuhkan generasi muda yang dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi, 12-15 tahun, agar bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019