Painan, (ANTARA) - Penanganan abrasi pantai di Nagari Muara Kandis, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menelan biaya senilai Rp13,2 miliar rentang 2018-2019.

"Dua tahun ini pembangunan batu penahan ombak di Muara Kandis menelan biaya Rp13,2 miliar, 2018 digelontorkan Rp5,3 miliar dan tahun ini Rp7,9 miliar," kata Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni di Painan, Jumat.

Ia menambahkan anggaran Rp5,3 miliar mampu menuntaskan pembangunan batu penahan ombak sepanjang 150 meter pada Desember 2018.

Berikutnya, anggaran Rp7,9 miliar bakal mampu membangun batu penahan ombak sepanjang 400 meter tahun ini.

"Sesuai kontrak kerja pembangunan batu penahan ombak sepanjang 400 meter tuntas selama 240 hari terhitung sejak hari ini," ujarnya.

Ia berharap dengan anggaran sebanyak itu pemukiman warga di daerah setempat benar-benar aman dari ancaman abrasi pantai.

Kendati demikian, pihaknya akan terus berupaya membicarakan perihal rencana lanjutan pembangunan batu penahan ombak di daerah itu kepada pemerintah.

"Idealnya mesti ada minimal satu kilometer batu penahan ombak di Muara Kandis, dengan begitu maka seluruh pemukiman aman dari ancaman abrasi dan ini akan terus saya perjuangkan," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Sungai wilayah V Sumatera Barat, Maryadi Utama yang merupakan perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang hadir pada kegiatan tersebut, menyebutkan pembangunan batu penahan ombak akan tetap dilanjutkan.

"Program ini akan berlanjut karena Muara Kandis masuk ke kawasan kritis akibat abrasi pantai," ujarnya. 

Baca juga: Atasi abrasi, Kotawaringin Timur usulkan pembangunan sabuk pantai

Baca juga: Cegah abrasi pantai di Pati, duta wisata ikut tanam mangrove

Pewarta: Mario Sofia Nasution dan Didi Someldi Putra
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019