TOKYO (Antara/BUSINESS WIRE) -- ASEAN-Japan Centre (AJC) menggelar acara 'Follow-up Training Program on Interpretation' mulai tanggal 27 Februari hingga 1 Maret 2019 di Luang Prabang, Republik Demokratik Rakyat Laos, dengan menggandeng Kementerian Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Laos, Pemerintah Provinsi Luang Prabang, dan GIZ (Deutsche Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit)* . Program ini merupakan kegiatan kelanjutan dari program pelatihan seputar penafsiran yang diselenggarakan pada November 2018 lalu di Tokyo dan Shizuoka, Jepang, yang diikuti oleh sejumlah pengelola situs taman nasional/warisan alam, serta para staf dari dinas pengelolaan sumber daya alam dan pariwisata nasional dari delapan negara anggota ASEAN.

Untuk melihat siaran pers multimedia, silakan klik: https://www.businesswire.com/news/home/20190326006039/en/

Penafsiran merupakan kemampuan komunikasi untuk membantu tamu memahami dan mengapresiasikan nilai dari sebuah destinasi wisata. Dengan pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai destinasi wisata tersebut tentunya akan membangun dialog seputar sumber daya pariwisata dan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. AJC telah menyelenggarakan serangkaian program untuk memenuhi kebutuhan akan layanan penafsiran di situs-situs warisan utama di negara-negara anggota ASEAN, dalam rangka membantu mewujudkan industri pariwisata yang berkelanjutan.

Pada kesempatan ini, 10 partisipan yang mengikuti program ini di Jepang berkesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang cara untuk memanfaatkan metode penafsiran untuk meningkatkan layanan pariwisata di situs-situs warisan di masing-masing negara. Program pelatihan ini meliputi kunjungan ke kota Warisan Dunia UNESCO, Luang Prabang, seminar, dan pelatihan yang disediakan oleh tim pakar asal Jepang.

Setidaknya 50 pemangku kepentingan pariwisata di Luang Prabang berpartisipasi di ajang ini, yang diantaranya terdiri dari dinas pariwisata, pemandu wisata, perusahaan perjalanan, asosiasi pariwisata, dan pelatihan dari sejumlah universitas/kampus kejuruan. Bagi sebagian besar partisipan, ini merupakan kali pertama bagi mereka untuk mempelajari ilmu seputar penafsiran, dan lebih dari 90 persen partisipan mengakui bahwa mereka mendapatkan wawasan dan pemahaman baru setelah mengikuti ajang ini. Banyak operator tur yang mengikuti event ini menyatakan bahwa mereka akan meningkatkan penawaran pariwisata mereka dengan menggunakan metode penafsiran. "Kami akan menggunakan saran dari tim pakar dan melatih tim pemandu kami untuk membantu mereka meningkatkan kepercayaan diri guna memberikan pengalaman yang lebih kepada para wisatawan," ujar salah satu peserta.

Para peserta berkesempatan mengunjungi Luang Prabang Heritage City Walk dan Air Terjun/Taman Nasional Kuang Si yang merupakan dua situs wisata paling populer di Luang Prabang. Tim pengajar dan partisipan mendiskusikan berbagai teknik memandu wisata dengan menggotakan metode interpretif, dan cara-cara untuk meningkatkan keterlibatan antara wisatawan dengan masyarakat setempat.

Di akhir acara, seluruh partisipan membentuk diskusi kelompok untuk merancang program tur ramah lingkungan dengan menggunakan apa yang terdapat di Luang Prabang, dimana mereka mendapat saran dan pelatihan dari tim pakar untuk mengasah kemampuan mereka dalam merancang produk.

ASEAN-Japan Centre

ASEAN-Japan Centre adalah organisasi antar pemerintah yang didirikan oleh negara-negara anggota ASEAN dan Jepang pada 1981. Organisasi ini telah berkontribusi dalam meningkatkan volume ekspor dari ASEAN ke Jepang sekaligus mengembangkan investasi, pariwisata serta pertukaran orang antar negara anggota ASEAN dan Jepang.
URL: https://www.asean.or.jp/en/

* GIZ melaksanakan sebuah proyek bernama 'Luang Prabang - Handle with Care' di Luang Prabang, Laos.

Kontak

ASEAN-Japan Centre
Junko Nukiyama
TEL +81-3-5402-8118
FAX +81-3-5402-8003
E-mail: toiawase_ga@asean.or.jp
1F, Shin Onarimon Bldg., 6-17-19 Shimbashi,
Minato-ku, Tokyo 105-0004 Japan

Sumber: ASEAN-Japan Centre

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019