Paris (ANTARA) - Seorang pria yang menyewakan apartemen ke sejumlah gerilyawan garis keras bersenjata dalam serangan Paris 2015, divonis empat tahun penjara oleh pengadilan Prancis pada Jumat.

Ia didakwa lantaran membantu mereka lolos dari penangkapan.

Para penyerang, Abdelhamid Abaaoud, Chakib Akrouh and Hasna Ait Boulahcen, bersembunyi di apartemen milik Jawad Bendaoud di pinggiran Kota Paris, setelah dengan kelompok bersenjata dan pengebom bunuh diri lainnya menewaskan 130 orang pada serangan 13 November 2015.

Bendaoud sebelumnya dibebaskan dari dakwaan oleh pengadilan lain di Paris pada Februari tahun lalu. Pihaknya berpendapat, tidak ada cukup bukti bahwa Bendaoud dengan sengaja membantu para penyerang dengan menyewakan apartemen kepada mereka.

Namun, jaksa Paris langsung mengajukan banding.

Satu-satunya tersangka yang masih hidup dalam serangan di sejumlah restoran dan cafe di Paris serta di stadion Stade de France, Salah Abdeslam, kini mendekam di penjara Prancis sambil menungu persidangan yang mungkin belum dimulai hingga akhir 2020.

Salah Abdeslam divonis 20 tahun penjara oleh pengadilan Belgia pada April lalu. Ia didakwa karena berupaya membunuh polisi saat baku tembak di Brussel pada 2016, setelah kabur dari Paris pada malam serangan 2015. Akhirnya, ia pun ditangkap di Belgia.

Sumber: Reuters
 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019