Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menyebut akan ada kejutan dari capres petahana Joko Widodo dalam debat capres putaran keempat yang segera digelar.

“Ada nanti kejutannya,” kata Erick Thohir di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu, sebelum debat capres putaran keempat berlangsung.

Ia menolak saat ditanya secara detil kejutan seperti apa yang akan dibawa dan disampaikan Jokowi dalam debat keempat.

Menurut dia, lebih baik masyarakat menyaksikannya secara langsung.

“Jangan, nanti, lihat saja. Masa’ nonton film disebutin,” kata Erick Thohir.

Ia juga membantah jika Jokowi dianggap selalu menggunakan strategi menyerang.

"Enggak lah, siapa yang bilang menyerang. Saya rasa apa yang kita sampaikan ofensif dengan data dan fakta,” katanya.

Ia berpendapat, debat bukan merupakan sarana untuk serang-menyerang melainkan menyandingkan dan beradu ide dan gagasan antara pasangan calon.

Erick juga menegaskan bahwa cawapres Ma’ruf Amin pun tidak melakukan strategi menyerang sebagaimana dianggap sebagian orang.

“Saya rasa debat itu bukan serang-menyerang tetapi fakta dan data. Dan saya rasa selama debat ini seperti cawapres kami Kiai Ma’ruf Amin juga posisinya bukan dibilang ofensif ketika beliau menanyakan mengenai instrumen. Kalau memang ke depan sendiri mengenai pembayaran atau fasilitas itu kan mesti dimengerti oleh paslon, dan mohon maaf pada saat itu kebetulan ya tidak bisa dijawab,” katanya.

Jika kemudian lawan debat kata dia, tak bisa menjawab maka bukan berarti bahwa hal itu merupakan serangan.

“Apakah itu menyerang kan tidak, itu menjadi bagian pertanyaan yang harus dijawab. Yang sebelumnya mengenai unicorn juga sama. Hal hal yang seperti itu saya rasa jangan dilihat secara negatif,” kata Erick Thohir.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Jokowi akan jelaskan Indonesia tak perlu ideologi lain dalam debat

Baca juga: TKN bantah Jokowi khawatir sesi debat terkait hubungan internasional

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019