Saat ini mobil dapur umum berada di lokasi Bumi Perkemahan Kambariat Tuah Pahoe, namun produksi konsumsi untuk ratusan korban kebakaran akan kami drop dari sana menuju lokasi kebakaran yang akan dipusatkan di posko yang sudah dibangun
Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah membuka dapur umum untuk memberikan konsumsi kepada korban kebakaran di perumahan padat penduduk di Jalan Rindang Banua atau Puntun Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, yang terjadi Sabtu dini hari tadi.

"Saat ini mobil dapur umum berada di lokasi Bumi Perkemahan Kambariat Tuah Pahoe, namun produksi konsumsi untuk ratusan korban kebakaran akan kami drop dari sana menuju lokasi kebakaran yang akan dipusatkan di posko yang sudah dibangun," kata Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinas Sosial Provinsi Kalteng, Fadhudinnor di lokasi kebakaran, Sabtu.

Dia mengatakan, selain bantuan pertama seperti makan dan minum untuk ratusan korban kebakaran, pihaknya juga sedang mendata jumlah riil warga yang menjadi korban kebakaran itu.

Pendataan itu penting agar bantuan yang disalurkan seperti terpal sembako serta berbagai bantuan lainnya bisa secepatnya diserahkan dan sesuai dengan kebutuhan sehingga semua akan kebagian.

"Kalau sekarang ini, makan dan minum mereka yang kami utamakan. Pemberian konsumsi melalui dapur umum ini direncanakan bisa tiga sampai tujuh hari, karena melihat tenda pengungsian yang sudah dibangun ada penghuninya apa tidak," katanya.

Ditegaskan Fadhudinnor, sampai pukul 09.23 WIB, data yang masuk di posko Dinas Sosial Kalteng menunjukkan jumlah warga yang kehilangan tempat tinggal akibat musibah ini sebanyak 293 jiwa dari tiga RT yang dilanda kebakaran.

Namun tidak menutup kemungkinan, jumlah korban yang akan menerima konsumsi hasil produksi dari dapur umum itu akan bertambah. Dinas Sosial masih menunggu data valid dari ketua RT atau RT yang memberikan informasi kepada petugas di posko setempat.

"Pada intinya kami wajib memenuhi kewajiban para korban bencana ini, namun kami masih menunggu jumlah korban dari dampak kebakaran yang terjadi dini hari tadi," katanya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, tempat pengungsian jarang dihuni oleh pihak korban kebakaran. Kebanyakan dari mereka memilih mengungsi ke kediaman sanak keluarganya yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.

Sementara itu, setelah dilakukan penelusuran di lokasi kebakaran oleh petugas pemadam kebakaran, tidak ada warga yang menjadi korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut.

Sedangkan bangunan yang terbakar masih didata secara rinci, meski ada informasi menyebutkan rumah yang terbakar hampir 100 buah bangunan.

Baca juga: Kawasan padat penduduk di Muara Teweh terbakar

Baca juga: Kantor Gubernur Kalteng terbakar

Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019