Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penelitian Padi Internasional (IRRI) membuka kantornya di Bogor, Indonesia, Senin, dalam rangka mempercepat transfer pengetahuan dan teknologi padi yang selama ini telah ada di dunia.

Direktur Jenderal IRRI (International Rice Research Institute) Dr Matthew Morell dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Kementerian Pertanian Dr Fadjry Djufry telah menandatangani perjanjian kerja sama pendahuluan sejak 2018, seperti disebut siaran pers IRRI di Jakarta, Senin.

"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan Badan Litbang Pertanian dan mitra nasional lainnya untuk mendorong penelitian yang siap di masa depan dan kolaborasi kebijakan, serta membantu Badan Litbang Indonesia menyampaikan visi mereka tentang dampak positif yang langgeng dalam kehidupan petani dan perekonomian Indonesia," kata Morell.

Kesepakatan tersebut menyerukan kedua lembaga secara bersama-sama saling berbagi hasil inovasi dan penelitian, berbagi keahlian dan dukungan kebijakan untuk membantu Indonesia mencapai tujuan swasembada beras.

Selain itu kerja sama juga dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelatihan, penelitian, produksi beras, dan mata pencaharian berbasis padi terkait perubahan iklim dan bagaimana mengatasi kekurangan gizi di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai tantangan bermunculan, termasuk menurunnya sumber daya air, kekurangan tenaga kerja, perubahan pola penggunaan lahan, pertumbuhan populasi dan dampak perubahan iklim yang terus menghambat peran Indonesia dalam perekonomian beras dunia.

IRRI memperkirakan bahwa Indonesia akan membutuhkan 38 persen lebih banyak beras dalam 25 tahun mendatang, yang berarti bahwa hasil rata-rata 5,1 ton per hektare harus naik menjadi lebih dari 6 ton per hektare untuk mengisi kesenjangan tersebut.

Dalam peran barunya memimpin Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry mengatakan, pihaknya berupaya mengatasi kesenjangan ini melalui penggunaan teknologi pertanian presisi dan kolaborasi program.

"Tantangan-tantangan ini telah mempengaruhi petani dan konsumen Indonesia selama bertahun-tahun dalam sektor perpadian. Selama 50 tahun terakhir, IRRI telah membantu kami mengatasinya secara signifikan. Kami ingin terus mengeksplorasi potensi manfaat lain dari kemitraan ini dan saya berharap kantor ini dapat lebih mempercepat pencapaian target yang ditetapkan," kata Djufry.

Selama kunnjungannya di Indonesia, Morell juga berpartisipasi dalam konsultasi nasional Badan Litbang Pertanian - IRRI untuk inisiatif ASEAN + 3 di Indonesia tentang “Solusi Genetik Padi untuk Ketahanan Iklim dan Penambahan Nilai di ASEAN.
 

Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019