Banyuwangi (ANTARA) - XL Axiata memberi andil dalam meningkatkan hasil tangkapan nelayan di Indonesia termasuk di Desa Mandar, Banyuwangi melalui Aplikasi Laut Nusantara.

"Hari ini kita meluncurkan Aplikasi Laut Nusantara sekaligus memberikan sejumlah bantuan untuk perahu nelayan di Desa Mandar. Itu dilakukan andil XL Axiata untuk membantu meningkatkan produktivitas penangkapan ikan," ujar Presdir & CEO XL Axiata, Dian Siswarini saat peluncuran Aplikasi Laut Nusantara dan penyerahan bantuan yang juga bagian dari rangkaian XL Axiata Media Gathering 2019 di Banyuwangi, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa Banyuwangi merupakan salah satu sentra penghasil ikan laut terbesar di Jawa Timur. Banyak masyarakat nelayan dengan perahu-perahu bermesin kecil di bawah 5 gross ton.

"Kami hadir kepada mereka untuk mengenalkan aplikasi Laut Nusantara guna membantu mendorong produktivitas hasil tangkap mereka. Apalagi sempat ada berita lokal menyebutkan tangkapan di Selat Bali menurun dan berpengaruh pada produktivitas nelayan," papar dia.

Dikatakannya untuk penggunaan dan pemanfaatan aplikasi tersebut, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi.Lebih dari 100 nelayan yang mengikuti program sosialisasi Laut Nusantara.

"Saat sosialisasi masyarakat nelayan mendapatkan pelatihan mengenai pemanfaatan aplikasi digital Laut Nusantara untuk meningkatkan produktivitas sekaligus keamanan mereka dalam bekerja," katanya.

Ia menyebutkan bahwa bersamaan dengan sosialisasi, XL Axiata juga membekali para peserta dengan smartphone yang di dalamnya sudah terpasang aplikasi Laut Nusantara. Selain itu, di perangkat tersebut sudah terpasang kartu SIM XL Axiata berikut paket data internet cepat.

"Sebelumnya, para nelayan sudah terlebih dulu mendapatkan pelatihan bagaimana cara menggunakan aplikasi Laut Nusantara. Dengan begitu, mereka bisa langsung memanfaatkannya saat melaut," papar dia.

Aplikasi “Laut Nusantara” yang dibangun selama kurang lebih 5 bulan ini didukung basis informasi yang lengkap dan setiap saat. Sumber data sepenuhnya atas kerjasama dengan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL).

Sebagai lembaga riset dan observasi kelautan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, BROL memiliki data kelautan yang sangat lengkap dan sangat berguna untuk pengembangan di bidang kelautan, termasuk manfaat praktis bagi nelayan kecil.

Data-data dari BROL juga terbaru dan berdasarkan riset dan observasi laut di seluruh wilayah nusantara. Semua informasi kelautan yang terdapat dalam Aplikasi Laut Nusantara ini didapat secara langsung dari stasiun bumi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga tidak diragukan keakuratan nya.

Pembaharuan data dilakukan setiap tiga hari berdasarkan data dari satelit khusus. Sementara itu, data yang bersifat prakiraan berdasarkan analisa data selama 20 tahun ke belakang.

Tim XL Axiata dan BROL sebelumnya sudah melakukan penelitian dan survei ke sejumlah komunitas nelayan di berbagai daerah untuk mengetahui kebutuhan mereka terkait informasi seputar aktivitas penangkapan ikan.

XL Axiata dan BROL terus mengembangkan fitur-fitur aplikasi ini. Fitur yang paling baru adalah fitur navigasi. Fitur navigasi ini berisi informasi mengenai jarak, kalkulasi bbm otomatis dari jarak yang titik-titik tujuannya sudah ditentukan nelayan dan arah (heading bearing).

Saat ini sudah ada 11 daerah dan 1.300 nelayan yang sudah menerima sosialisasi program Laut Nusantara. Ke-11 daerah tersebut adalah Perancak, Pandeglang, Lombok Tengah, Kenjeran, Situbondo, Indramayu, Greges, Pakutatan, Serang, Sendang Biru, dan Prigi. Hingga Februari 2019 lalu, tidak kurang dari 10.000 nelayan telah memanfaatkan aplikasi ini. XL Axiata mentargetkan, hingga akhir tahun nanti akan ada sekira 15 ribu nelayan memanfaatkannya.

Turut menyaksikan acara peluncuran adalah Kadiskominfo Banyuwangi dan Kepala Balai Riset & Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) Dr. I Nyoman Radiarta serta nelayan dan masyarakat umum.

Pewarta: Dedi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019