Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan Golkar tidak lagi dianggap sebagai partai angkatan tua, tetapi kini menjadi partai kaum muda.

"Ya dulu Golkar sempat dianggap partai tua, sekarang kaum muda, kaum milenial, arahnya bukan kepada partai rakyat, tapi partai kaum muda," kata Agung saat ditemui usai kampanye akbar Partai Golkar di Istora Senayan GBK, Jakarta, Selasa.

Agung mengatakan meskipun Golkar saat ini dianggap sebagai partai tua, tetapi partai yang sudah lama berdiri ini sudah melakukan perubahan-perubahan besar, dan kini lebih banyak mempercayakan kepada kaum mudanya.

Sebagai politisi senior Golkar, lanjut Agung, dirinya merasa bangga melihat pertemuan kampanye akbar Partai Golkar hari ini yang dilakukan oleh generasi muda partai yang berdiri tahun 1964 itu.

Menurut Agung, hadirnya generasi muda, generasi milenial di partai dapat mengubah citra bahwa Partai Golkar adalah partainya anak muda.

"Biarkan mereka bekerja tanpa ada pesan-pesan atau membawa tanda-tanda politik identitas, tidak membedakan suku, agama, tetapi adalah warga negara Indonesia," kata Agung.

Agung meyakini kader muda Partai Golkar mampu bekerja secara profesional dan target suara 110 kursi di parlemen atau 18 persen bisa terlampaui pada hari pencoblosan 17 April 2019.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan 30 persen kader partai adalah kaum milenial, sisanya 70 persen "muda sekali".

'30 persen yang muda itu 133 kader muda. Sisanya postmilienial, pre kolonial," kata Airlangga dengan nada bercanda.

Ia mengatakan peluncuran aplikasi kampanye berbasis android G4AR menjadi salah satu trobosan Partai Golkar dalam menjaring kader muda, saat ini terjadi regenerasi pemilih di partai tersebut.

Menurut Airlangga, aplikasi tersebut sebagai interaksi antara Padati Golkar dengan audiensnya. Dalam waktu dekat sudah ribuan publik yang mengunduh program swafoto dengan Presiden Joko Widodo yang ada di dalam aplikasi G4AR tersebut.

Ia mengatakan program aplikasi tersebut menjadi platform komunikasi publik antara partai dengan masyarakat. Karena kontennya masih bisa terus ditambahkan, mendownload program Golkar, para pengunduh bisa mendapatkan informasi tentang partai Golkar.

"Partai Golkar selalu berinovasi memperbaharui diri. Partai Golkar itu adalah partai yang sudah regenerasi, ke depan Partai Golkar menjadi partai besar," kata Airlangga.

Partai Golkar berdiri di masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1964, berawal dari Sekber Golkar yang didirikan oleh Angkatan Darat.

Partai Golkar menjadi salah satu peserta pemilu pada tahun 1971, dan selalu menang selama pemerintahan Orde Baru yakni Pemilu tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

Kebanyakan tokoh politik yang kini menjadi pimpinan partai politik pernah berada di Partai Golkar, seperti Surya Paloh, Wiranto, Sutiyoso dan masih banyak lainnya.

Pewarta: M Arief Iskandar dan Laily Rahmawaty
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019