Makassar (ANTARA) - Antrean kapal di Pelabuhan Peti Kemas Makassar, Sulawesi Selatan,  menyusut sekitar 30 persen setelah Makassar New Port (MP) mendapat izin operasi penuh dari Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan pada 28 Maret 2019.

"MNP sudah mendapat izin operasi penuh dan berdampak pada antrean kapal di pelabuhan peti kemas menyusut 30 persen," kata Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, Dirhubla Kementerian Perhubungan resmi memberikan izin kepada PT Pelabuhan Indonesia IV untuk melakukan operasi penuh MNP mulai 28 Maret 2019, setelah selama ini dilakukan uji coba sandar kapal sejak soft launching pada 2 November 2018.

Dengan izin operasi penuh dari Dirjen Hubla, lanjut Farid, dermaga MNP kini juga sudah bisa melakukan direct call karena kedalaman dermaga sudah - 16 meter LWS.

“Sebelumnya, kedalaman dermaga MNP baru – 12 m LWS, namun sudah bisa digunakan untuk uji coba sandar kapal sambil terus dilakukan pengerukan,” jelas Farid.

Menurut dia, meski kedalamannya baru – 12 m LWS, namun dermaga MNP sudah bisa disandari kapal yang rata-rata memuat barang dari Makassar untuk dikirim ke beberapa daerah tujuan di wilayah timur Indonesia seperti Ambon, Ternate, Sorong, Surabaya, Manokwari, Nabire dan Jayapura.

Sementara itu barang yang diangkut antara lain semen, makanan ternak, beras, minuman, palawija, gula pasir dan barang elektronik.

Sementara itu, General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Terminal Petikemas Makassar (TPM), Yosef Benny Rohy menyebutkan pengoperasian dermaga MNP otomatis mengurangi antrian di Terminal Petikemas Makassar (TPM) sebesar 30 persen.

Sebelum dermaga MNP beroperasi, aktivitas bongkar muat barang di TPM mencapai 2.000 box per hari. Setelah ada MNP, bongkaran di TPM menurun jadi rerata 1.400 box per hari.

“Kondisi ini jelas menjadi pengurai antrean kapal di dermaga TPM,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, saat ini rerata 'waiting time' (masa tunggu) di dermaga TPM tinggal 1 hari dan kondisi tersebut sudah normal. Sebelum ada MNP, waiting time mencapai 3 - 4 hari.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019