Jakarta (ANTARA) - Seseorang yang mengaku sebagai Sekretaris Divisi Advokasi DPP Partai Demokrat bersuara lantang di lobi Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu malam, di tengah pelaksanaan debat kelima Pilpres 2019.

Pria yang mengenakan kemeja biru muda itu menyatakan bahwa partainya akan keluar dari koalisi Prabowo-Sandiaga.

"Kita keluar dari koalisi. Saya Sekretaris divisi Advokasi Partai Demokrat," ujar pria yang enggan menyebutkan namanya itu.

Suara lantang pria itu membuat awak media yang berada di lobi Gate A Hotel Sultan mengerubunginya, menanyakan siapa dirinya dan apa alasannya menyatakan Demokrat keluar dari koalisi.

Ketika media sudah berkumpul, pria itu justru mendadak tenang dan menghindari sorotan kamera wartawan. Dia enggan mengungkapkan alasannya menyatakan Demokrat keluar koalisi.

Namun sebelumnya Capres Prabowo dalam salah satu sesi debat menyatakan tidak menyalahkan Jokowi atas persoalan ekonomi yang terjadi saat ini. Menurut Prabowo persoalan ekonomi itu akibat presiden-presiden sebelum Jokowi.
Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu malam. (Rangga)


Tak lama setelah pernyataan pria tersebut, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut keluar dari dalam ruang debat ke lobi Hotel Sultan.

Ferdinand merangkul sekaligus menenangkan pria yang berteriak tadi.

Ketika ditanya media soal aksi pria itu, Ferdinand mengatakan apa yang disampaikan pria itu hanya reaksi kecil saja.

"Itu emosi sesaat. Yang menentukan partai koalisi ini kan pimpinan, bukan kader. Yang menentukan arah partai ini ketua umum dan majelis tinggi partai. Kalau ada yang bicara-bicara begitu itu hanya reaksi kecil saja," kata Ferdinand.

Ferdinand mengatakan apa yang disampaikan Prabowo soal presiden sebelum Jokowi, adalah pernyataan yang belum lengkap.

Adapun Ferdinand ikut keluar ruang debat meskipun debat belum tuntas. Saat ditanyakan alasannya meninggalkan ruang debat, Ferdinand mengaku sakit perut.

"Saya sakit perut mau pulang dulu," ujar Ferdinand.

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019