Penajam (ANTARA) - Ibu-ibu rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mempunyai pandangan sendiri memaknai Hari Kartini, yakni menjadi ibu rumah tangga juga salah satu bentuk emansipasi.

Sejumlah perempuan berprofesi atau berstatus ibu rumah tangga yang berhasil ditemui, Sabtu, menuturkan seorang ibu rumah tangga berjuang dalam kehidupan rumah tangga mengurus anak dan suami juga butuh diapresiasi.

"Ibu rumah tangga juga bisa dibilang Kartini kerena mereka mengurus anak dan suami, serta keperluan rumah tangga lainnya," kata Hera Mutmainah seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Penajam.

Ia menilai seorang ibu rumah tangga itu serba bisa dalam mengurus orang-orang terkasih, dan perjuangannya selalu dengan hati yang tulus tanpa pamrih, seperti perjuangan Kartini.

Menurut seorang ibu rumah tangga Nuratini, memaknai Kartini mulai dari keluarga sendiri, seperti mendidik anak-anak untuk menghormati perempuan, serta membesarkan anak-anak sebagai generasi penerus yang lebih baik.

"Seorang ibu rumah tangga selalu berjuang sekuat tenaga dalam mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab," ucapnya.

Siti Hasanah seorang ibu rumah tangga warga Kelurahan Gunung Steleng, menganggap cita-cita Kartini bukan saja pentingnya pendidikan bagi perempuan, tetapi juga bagaimana kaum ibu dapat memberikan pendidikan yang dimiliki kepada anak-anak di rumah.

Ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menjalani pendidikan menjadi bekal bagi dirinya sebagai ibu rumah tangga untuk menjadi pendidik di rumah atau di lingkungan keluarga.

Ibu-ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan tinggi bukan berarti melakukan sesuatu yang sia-sia dengan pendidikannya, karena ilmu pengetahuan yang dimiliki juga sangat bermanfaat bagi lingkungan keluarga.

Perempuan yang berprofesi atau berstatus ibu rumah tangga merupakan pendidik profesional di lingkungan keluarga yang dapat mendidik anak-anak untuk menjadi sosok yang memiliki ketangguhan, disiplin, budi pekerti dan kecerdasan.

Perjuangan ibu rumah tangga untuk melahirkan dan membentuk anak-anak yang sholeh, pintar dan taat menjadi bagian emansipasi yang telah diperjuangkan oleh seorang Raden Ajeng Kartini.*


Baca juga: Peran polisi wanita sudah setara laki-laki

Baca juga: "Kartini" pengawal demokrasi


 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019