Medan (ANTARA) - Suroto Sormin, seorang supir truk ekspedisi Medan-Aceh yang ditemui, Minggu mengatakan lebih memilih jalur Jalan Megawati karena bebas hambatan dan kondisi jalan yang mulus untuk dilalui menuju Aceh dan juga aman jika ingin beristirahat di pinggir jalan.

"Jalur Jalan Megawati sebagai alternatif supaya kita lancar, lagian jalannya pun layak dilalui dibanding kalau harus dari Kota Binjai yang macet. Makanya kita ambil jalur alternatif supaya kita sampai ke tempat tujuan. Saya setiap masuk ke ke Medan dan sebaliknya ke Aceh selalu melewati jalur ini," katanya.

Jalan yang berada di kawasan Kota Binjai timur itu mampu membagi beban kemacetan yang selama ini menumpuk di pusat Kota Binjai akibat peningkatan arus lalu lintas khususnya di masa liburan panjang maupun lebaran Idul Fitri.

Jalan Megawati yang menjadi jalur alternatif dari Medan menuju Aceh tersebut setiap tahun terus dilakukan pembenahan dari awalnya belum diaspal dan bergelombang menjadi jalan yang nyaman untuk dilalui pengendara.

Selain terus berbenah memperbaiki fisik jalan, tampak keindahan jalan ini juga ditingkatkan dengan ditanami tumbuhan yang dapat membuat pengendara nyaman untuk melalui jalur alternatif tersebut.

"Kalau tidak salah jalur ini sudah berfungsi lebih dari 15 tahun dan terus diperbaiki oleh pemerintah untuk menghindari penumpukan kendaraan di pusat Kota Binjai," katanya.

Pantauan dilapangan Minggu, tampak arus lalu lintas di dua jalur jalan tersebut terlihat lancar dan dilalui pengendara sepeda motor, mobil dan truk bermuatan berat.

Jalur alternatif menuju Aceh tersebut cukup baik, selain jalan yang cukup mulus, kondisi di kiri kanan jalan juga cukup teduh karena ditumbuhi pepohonan yang cukup rindang.

Pewarta: Juraidi dan Donny Aditra
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019