Karena hari Minggu merupakan hari libur sehingga banyak pengunjung yang datang ke Pasar Raya dan singgah di Masjid Taqwa, setidaknya mereka tertarik juga untuk membeli peci
Padang (ANTARA) - Para pedagang peci musiman di Kota Padang meraih keuntungan signifikan karena tingginya permintaan selama Ramadhan 1440 Hijriah.

“Saya jualan peci khusus di bulan Ramadhan saja, biasanya saya jualan asongan,” kata salah seorang pedagang peci Azmar (61) yang berjualan di depan Masjid Taqwa di Pasar Raya Padang, Minggu.

Menurutnya, peci di bulan Ramadhan banyak diminati pembeli sehingga dengan berjualan peci di bulan Ramadhan ia dapat menambah pendapatannya.

Peci-peci tersebut dibelinya di grosiran Blok A dekat Pasar Raya, kemudian dijual eceran di depan Masjid Taqwa.

Peci tersebut berasal dari Jawa dan beberapa juga berasal dari Bukittinggi dengan harga penjualan yang beragam mulai dari Rp20.000 hingga Rp50.000.

“Sejak awal Ramadhan penjualan peci cukup banyak, namun akhir-akhir ini kembali sedikit terkadang hanya terjual tiga sampai lima peci saja,” katanya.

Penjualan yang diperoleh per hari kira-kira Rp85.000 hingga Rp200.000, biasanya penjualan yang banyak di hari Minggu. 

“Karena hari Minggu merupakan hari libur sehingga banyak pengunjung yang datang ke Pasar Raya dan singgah di Masjid Taqwa, setidaknya mereka tertarik juga untuk membeli peci,” katanya.

Pada Ramadhan tahun sebelumnya penjualan peci yang paling banyak saat malam takbiran yaitu mencapai senilai Rp500.000. 

Jika peci tersebut tidak terjual semuanya maka akan disimpan dan dijual lagi di bulan Ramadhan berikutnya dan setelah lebaran ia kembali berjualan asongan.

Sementara itu pedagang lainnya Rusli (40) juga merasakan hal yang sama penjualan peci meningkat di saat malam takbiran.

"Saya tidak menaikkan harga, malah ada yang saya jual seharga modal supaya habis terjual," sambungnya.

Baca juga: Rejeki Ramadhan pedagang peci dagangan diborong Gubernur Banten

Baca juga: Pedagang peci di Ambon raih untung selama Ramadhan


 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019