Arus balik kendaraan di Jalinsum daerah ini mulai ramai sejak hari Sabtu (8/6)
Mukomuko (ANTARA) - Arus lalu lintas kendaraan balik yang melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak Sabtu (8/6) sampai sekarang didominasi mobil dan sepeda motor milik warga setempat yang telah kembali dari mudik Lebaran 2019.. “Arus balik kendaraan di Jalinsum daerah ini mulai ramai sejak hari Sabtu (8/6), tetapi banyak mobil dan motor warga setempat yang telah selesai mudik Lebaran,” kata Kabag Operasional Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko Kompol Hasdi dalam keteranganya di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan hal itu setelah menerima laporan terkait hasil pemantauan arus mudik dan balik Lebaran di tiga pos pengamanan, satu pos pelayanan dan satu pos pantau di perbatasan daerah ini dengan Provinsi Sumatera Barat.

Sedangkan arus lalu lintas kendaraan dari luar, baik arah Koto Bengkulu maupun sebaliknya dari Provinsi Sumatera Barat,  arus mudik dan balik yang melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) daerah ini sepi.

“Tidak banyak kendaraan dari luar daerah seperti dari Jakarta maupun provinsi lain yang melintas di Jalinsum daerah ini. Kalau pun ada jumlahnya meningkat dibandingkan hari biasa,” ujarnya.

Kendati demikian, katanya, pihaknya hingga kini masih tetap menjaga keamanan di luar objek wisata dekat Jalinsum untuk mengantipasi kemacetan kendaraan balik Lebaran yang melewati jalan nasional di daerah ini.

“Meskipun tidak ada lagi acara hiburan rakyat di objek wisata di daerah ini. Tetapi anggota polisi tetap menjaga keamanan di depan objek wisata guna mengatur kendaraan yang melintas di jalan ini,” ujarnya.

Sebanyak 10 hingga 15 anggota polisi yang menjaga setiap objek wisata dari sebanyak enam objek wisata pantai dan danau yang sebelumnya menyelenggarakan berbagai acara hiburan rakyat saat libur Lebaran tahun ini, demikian Hasdi.

Baca juga: Dinkes Mukomuko siagakan delapan Puskesmas selama Lebaran

Baca juga: Polres Mukomuko siap jaga kendaraan ditinggal mudik



Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019