Kendari (ANTARA News) - Kantor Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengamankan seekor satwa langka burung Pelican Australian (Pelecanus Conspiciccanus) atau Undan Kacamata (sebutan dalam bahasa Indonesia). Kepala BKSDA Sultra Fred Kurung di Kendari, Minggu, mengatakan, Undan Kacamata yang lebar sayapnya sekitar dua meter dapat terbang melintas antarnegara. Pelican Australian yang beratnya mencapai 15 kilogram ditemukan nelayan diperairan bagian timur Indonesia yang berbatasan dengan Australia. "Yang jelas Pelican Australian adalah burung yang habitatnya di laut tetapi kami bingung mau lepaskan dimana karena diperairan Sultra tidak ada burung seperti ini," katanya. Dua alternatif bagi burung Pelican Australian, yakni dikembalikan ke habitatnya --dilaut-- atau diserahkan ke Lembaga Konservasi yang profesional mengurus satwa liar, antara lain, Taman Safari di Jakarta. Pelican Australia diserahkan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Daerah (Bapedalda) Sultra, Ilham Latif. Data dari Buku tentang Jenis Burung bahwa Pelican Australian yang bulunya berwarna dominan putih dan sedikit warnah hitam sebarannya di jazirah Wallacea (Sulawesi, Kepulauan Banggai, Halmahera, Seram, Ambon, Kepulauan Banda, NTB dan perairan perbatasan Indonesia-Australia). Pelican Australian yang tingginya sekitar 90 Cm setiap hari mengkomsumsi ikan hidup sekitar 3 Kg. "Sulit mengurus burung Pelican Australian karena harus disuguhi ikan hidup," kata pegawai BKSDA Sultra, Sahid.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008