Medan (ANTARA) - Salah seorang keluarga dari 30 korban kebakaran pabrik perakitan mancis di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara malah dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Bhayangkara saat hendak menyerahkan data.

Wanita yang mengenakan jaket abu-abu yang dipadukan dengan jilbab ungu, saat tiba di RS Bhayangkara Medan, Sabtu, tepat pukul 12.00 WIB langsung terkulai lemas.

Air matanya bahkan tak berhenti menetes saat tubuhnya dibopong menuju Posko Ante Mortem RS Bhayangkara Medan.

Melihat hal tersebut, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara mencoba untuk menenangkan wanita itu dengan memberikan air minum.
Baca juga: Kebakaran pabrik mancis di Langkat, korban tewas 30 orang
Salah seorang keluarga korban kebakaran pabrik perakitan mancis di Langkat terkulai lemas saat hendak menyerahkan data ante mortem. (Antara Sumut/Nur Aprilliana Br Sitorus)

"Kalau tidak sanggup kita Istirahat aja ya bu, kita ke IGD aja ya," kata salah seorang petugas DVI Polda Sumut.

Namun, wanita tersebut menolak. Ia bersikeras tetap mengantre untuk menyerahkan data ante mortem.

Sempat beberapa menit terkulai lemas di atas bangku berwana biru, wanita tersebut kemudian pingsan dan langsung dilarikan ke IGD RS Bhayangkara.
Baca juga: Penyerahan data ante mortem korban kebakaran diwarnai isak tangis
 

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019