Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menjamin stok beras di Jawa Timur dan nasional aman mencukupi kebutuhan masyarakat, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai meninjau pasokan beras di kompleks pergudangan Bulog Banjarkemantren, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis.

"Saat ini stok yang ada di gudang Banjar, Surabaya mencapai 630 ribu ton untuk kebutuhan masyarakat Jawa Timur sampai tahun depan. Kami pastikan stok ini lebih dari cukup," kata Menteri Amran melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Amran, semua beras merupakan jenis lokal, di mana seluruhnya adalah hasil produksi petani lokal. Dia pun memastikan bahwa kualitas yang ada masuk dalam posisi tinggi karena benih yang digunakan adalah benih unggulan.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur selama empat tahun terakhir untuk pertanian bertujuan meningkatkan indeks pertanaman sehingga petani bisa panen lebih dari satu kali bahkan sampai tiga kali panen dalam setahun.

Hanya dengan meningkatkan infrastruktur pertanian, mulai dari perbaikan jaringan irigasi, penyediaan alat mesin pertanian (alsintan), benih unggul dan pupuk, merupakan upaya untuk peningkatan produktivitas.

Kepala Perum Bulog Divre Jawa Timur, Muhammad Hasyim memastikan harga beras ke depan tetap dalam kondisi normal, meski beberapa bulan lagi masyarakat Indonesia akan menghadapi Hari Raya Idul Adha.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog sudah menyiapkan stok yang banyak. Ke depan harga juga akan stabil karena dibantu dengan operasi pasar," kata Hasyim.

Sebagai informasi, beras yang dijual di Gudang Banjar Kemantren dibanderol dengan harga Rp8.100 per kilogram. Namun, harga tersebut naik menjadi Rp8.500 per kg jika dijual di pasar kecil dan tradisional. Walau begitu, harga tersebut dalam kondisi normal karena sesuai acuan HET.

Baca juga: Mentan: Stok beras nasional tidak terganggu bencana banjir
Baca juga: Mentan: stok beras Bulog 1,1 juta ton
Baca juga: Mentan optimistis harga beras segera stabil

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019