Sleman (ANTARA) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta menyebutkan keputusan untuk pintu masuk dan keluar jalan tol Yogya-Solo melalui wilayah Manisrenggo, Kabupaten Klaten merupakan opsi tepat karena dapat menghindari situ-situ cagar budaya yang banyak terdapat di wilayah Kalasan dan Prambanan, Sleman.

"Memang trase yang paling memungkinkan jika dibangun jalan tol yaitu melewati Manisrenggo, Klaten. Karena selama ini belum ada laporan temuan situs cagar budaya di wilayah tersebut," kata Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta M Taufik di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, trase yang melewati Manisrenggo tersebut yakni dari jalan ring road Utara Maguwoharjo, Depok Sleman di dekat Lotte Mart menuju belakang Dusun Sambisaril, Purwomartani, lalu masuk Dusun Pondok, Selomartani, Kalasan dan tembus Manisrenggo, Klaten.

"Di lokasi tersebut memang yang paling sedikit berbenturan dengan cagar budaya," katanya.

Ia mengatakan, dari Lotte Mart hingga Sambisari belum ada laporan terkait temuan adanya cagar budaya. Oleh karenanya, pembangunan tol dari Lotte Mart hingga Dusun Pondok dibangun dengan elevated atau melayang menjadi pilihan paling rasional.

"Jadi nanti kalau ketemu cagar budaya bisa diantisipasi," katanya.

Sekda DIY Gatot Saptadi mengatakan Pemda DIY telah menyetujui kebijakan untuk pembangunan jaIan tol di Yogya-Solo maupun Yogya-Bawen dan menunggu kebijakan teknis selanjunya.

"Gubernur DIY sudah setuju dan menteri juga setuju," kata Gatot Saptadi.

Ia mengatakan, pihaknya akan melihat akan kebijakan teknisnya setelahnya. Untuk trasenya pun akan mengikutj setelahnya. Hal ini berlaku untuk rencana, pembangunan tol di seluruh DIY, baik Bawen-Yogya, Yogya-Solo, atau Solo-Cilacap yang melewati Yogya.

"Nantinya apakah akan lewat Selokan Mataram, dan tidak masuk bandara, dan lewat Manisrenggo itu nanti dituangkan," katanya.


Baca juga: Sultan sepakati pembangunan jalan tol Jogja-Solo
Baca juga: Sultan sebut rencana Tol Yogyakarta-Bawen sudah final

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019