Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberdayakan desa lewat kurban di daerah bukan perkotaan dengan harapan menumbuhkan ekonomi lewat peternakan kambing dan sapi secara merata.

Ketua Panitia Nasional Kurban Baznas 2019 Mohammad Indra Hadi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, mengatakan program "Kurban Berdayakan Desa" memicu pertumbuhan peternakan warga.

Kurban, kata dia, memang juga harus menyasar kawasan desa untuk pemerataan. Adapun nilai hewan kurban untuk kambing atau domba yang disalurkan lewar Baznas Rp2,5 juta dan sapi Rp17,5 juta.

Donatur yang mengurbankan hewan lewat Baznas, kata dia, akan banyak disalurkan ke desa.

Direktur Program Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) Baznas Ajat Sudrajat mengatakan hewan kurban yang disalurkan lewat Baznas adalah hasil peternak mustahik dalam Program Balai Ternak Naznas yang dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia.

Dia mengatakan 3.000 kambing kurban nanti bisa dirasakan manfaatnya oleh 60 ribu kepala keluarga atau 240 ribu penduduk desa di 23 provinsi di Indonesia.

Sementara itu, Indra mengatakan industri turunan dari ternak hewan kurban akan mengikuti seperti olahan kulit dan kotoran kambing untuk kompos.

Dia mencontohkan kegiatan itu sebagaimana dilakukan di Banyumas serta Semarang (Jawa Tengah) dan Tanah Datar (Sumatera Harat) lewat Program Balai Ternak Baznas.

Melalui program tersebut, dia mengatakan perputaran roda ekonomi menguat. Di Tanah Datar program itu juga memicu munculnya usaha pabrik pakan ternak dan budi daya tanaman hias.

Di Kendal, lanjut dia, produksi kompos dimanfaatkan untuk mengembangkan budi daya tanaman jambu yang kemudian dibuat makanan olahan.

Baca juga: Baznas luncurkan Program pembayaran kurban lewat Lulu Hypermarket
Baca juga: Baznas sediakan layanan kurban daring

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019