Nunukan (ANTARA) - Pemerintah pusat yang merealisasikan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga pada sejumlah daerah termasuk Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara telah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Oleh karena itu, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid di Nunukan, sangat berterimakasih dan mengapresiasi pemerintah pusat yang benar-benar melaksanakan janjinya demi kesejahteraan masyarakat di garda depan NKRI atau wilayah perbatasan negara atau terpencil, terluar dan tertinggal.

"Saya selaku Pemerintah Kabupaten Nunukan sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada pemerintah pusat atas realisasi BBM satu harga ini karena benar-benar telah meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah perbatasan ini," ujar dia di kediaman pribadinya, Selasa.

Ia menjelaskan, sebelum adanya program BBM satu harga ini masyarakat di wilayah perbatasan sangat kesulitan mendapatkannya, sehingga jalan keluarnya dengan cara mendatangkan dari negeri tetangga Malaysia yang dianggap aksesnya lebih mudah dan dekat.

Khusus di Kecamatan Krayan yang berbatasan Negeri Sarawak Malaysia ini, sebelumnya harga BBM mencapai Rp30.000 per liter. Itu pun didatangkan dari negara tetangga karena sulitnya mendapatkan BBM produksi negara sendiri. Saat ini, BBM produk dalam negeri diangkut menggunakan pesawat khusus menuju Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan.

Setelah program BBM satu harga ini pemerintah pusat membangun agen premium, minyak dan solar (APMS) di Long Bawan Kecamatan Krayan dan Long Layu di Kecamatan

Krayan Selatan ditambah satu unit lagi di Kecamatan Sebatik Utara serta Desa Sekaduyan Taka Kecamatan Seimenggaris, ungkap Laura sapaan Bupati Nunukan.

Berkat program pemerintah pusat ini, harga BBM satu harga benar-benar diterapkan sehingga kebutuhan bahan bakar bagi masyarakat mulai terpenuhi meskipun memang diakui belum maksimal. Tetapi setidaknya kesulitan yang dialami selama ini secara bertahap mulai dinikmati bersama.

Sehubungan dengan program ini, maka perekonomian masyarakat secara perlahan mengalami perubahan disebabkan terpenuhinya kebutuhan untuk angkutan darat maupun laut guna mengangkut hasil pertanian maupun perkebunan miliknya.

"Masyarakat wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan benar-benar telah menikmati program BBM satu harga ini. Selain barangnya ada juga harganya sangat terjangkau semua kalangan," beber Laura.
 

Pewarta: Rusman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019