Kedua program itu tidak hanya menghasilkan energi bersih dan menurunkan impor, tetapi juga meningkatkan pemanfaatan kelapa sawit domestik
Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai penurunan impor minyak dan gas bumi membutuhkan waktu.

"Hasil dari berbagai upaya pemerintah menurunkan impor migas memang tidak bisa instan dan dapat langsung berdampak besar," katanya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, sejumlah upaya menurunkan impor migas yang telah dilakukan pemerintah antara lain pemanfaatan energi baru dan terbarukan sebagai pengganti fosil.

Termasuk, program pencampuran minyak sawit ke dalam solar yakni B20 dan B30 yang sudah terbukti mengurangi impor solar.

Lalu, kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dan Eni Italia, untuk mengolah sawit menjadi biosolar dan bioavtur.

"Kedua program itu tidak hanya menghasilkan energi bersih dan menurunkan impor, tetapi juga meningkatkan pemanfaatan kepala sawit domestik," katanya.

Upaya lainnya adalah pembangunan kilang minyak Pertamina, pembelian minyak mentah dalam negeri, dan pengembangan mobil listrik.

"Kesemuanya itu membutuhkan waktu," tambahnya.

Namun demikian, Fahmy mencatat defisit neraca migas sesungguhnya sudah menurun.

Data BPS, pada Januari-Mei 2019, neraca dagang Indonesia mengalami defisit 2,14 miliar dolar AS.

Angka defisit itu menurun dibanding periode sama 2018, yang 2,86 miliar dollar AS.

"Penurunan total impor sebesar 9,2 persen, sedangkan porsi migas tercatat turun lebih besar yakni 23,7 persen," katanya.

Seluruh komponen migas mengalami penurunan impor yaitu minyak mentah turun 1,77 miliar dolar (43,74 persen), hasil minyak 1,04 miliar dolar (15,44 persen), dan gas 24,2 juta dolar (2,14 persen).

Di sisi lain, menurut Fahmy, defisit neraca migas itu merupakan konsekuensi menjadikan komoditas migas sebagai pendorong pembangunan dan bukan semata penghasil devisa APBN.

"Defisit neraca migas terjadi di beberapa negara maju, AS, Jepang, Korea Selatan, bahkan di negara penghasil minyak," ujarnya.

Baca juga: Wamen ESDM sebut impor BBM naik April antisipasi Lebaran
Baca juga: Darmin: kebijakan B20 turunkan impor migas
Baca juga: BPH Migas sebut jaringan gas tekan impor Elpiji Rp18,08 miliar

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019