Pada 2019 ini perusahaan menargetkan perolehan laba Rajawali Nusindo Cabang Solo meningkat menjadi Rp2,6 miliar dengan penjualan di angka Rp62 miliar
Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusindo,  anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang bergerak dalam bidang distribusi dan perdagangan, dalam rangka peningkatan omzet dan kinerja operasional, memiliki kantor dan gudang baru milik sendiri di Jl Indronoto, Sukoharjo Solo, Jawa Tengah.

"Pembangunan kantor dan gudang baru bertujuan untuk menyesuaikan bisnis sesuai dengan target operasional 2019, selain sebagai bentuk optimalisasi aset dan investasi agar memberikan nilai tambah searah dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan distribusi yang unggul dan terpercaya," kata Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Sutiyono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Sebelumnya kantor cabang yang ditempati berlokasi di Jl Tentara Pelajar No 21 Gilingan Banjarsari Solo. Peresmian gedung dan gudang baru ini ditandai dengan penyerahan simbolis pohon Perindang dan penandatanganan prasasti oleh Direktur Utama RNI B. Didik Prasetyo.

Pada 2018, PT Rajawali Nusindo memperoleh omzet sebesar Rp3,4 triliun, sedangkan tahun ini, target meningkat menjadi Rp4,6 triliun. Hal ini menunjukan Rajawali Nusindo berkembang sedemikian agresif dan bisa dipercaya.

Baca juga: Rajawali Nusindo targetkan omzet Rp4 triliun tahun ini

Saat ini, aktivitas bisnis Rajawali Nusindo Cabang Solo terus menunjukkan tren positif yang ditunjukkan dengan produk dan prinsipal yang semakin bertambah yang ditunjukkan dengan angka kinerja Cabang yang selalu tumbuh.

PT Rajawali Nusindo Cabang Solo merupakan salah satu unit usaha yang diandalkan dalam meningkatkan pendapatan konsolidasi Rajawali Nusindo. Pada 2018, cabang yang memiliki 33 orang karyawan ini mampu memperoleh laba Rp1,6 miliar dengan nilai penjualan Rp45,7 miliar.

“Pada 2019 ini perusahaan menargetkan perolehan laba Rajawali Nusindo Cabang Solo meningkat menjadi Rp2,6 miliar dengan penjualan di angka Rp62 miliar,” katanya.

Menurut Sutiyono, hal lain yang tidak kalah penting, melalui peresmian gedung dan gudang baru ini diharapkan Rajawali Nusindo Cabang Solo memiliki fasilitas yang lebih baik, dikarenakan cabang Solo sudah memperoleh sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB).

“Diharapkan omzet dari lini perdagangan dan distribusi obat dan alat kesehatan dapat semakin bertambah dan terus meningkat,” ujarnya.

Ditambahkanya, Solo memiliki potensi yang besar di bidang industri kesehatan. Banyak peluang yang dapat dikembangkan oleh Rajawali Nusindo Cabang Solo, antara lain produk alat kesehatan dan Total Laboratorium Solution (TLS).

Perkembangan rumah sakit pemerintah dan swasta adalah potensi utama untuk dilayani dan diajak bekerja sama. Selain itu, perkembangan Solo yang pesat membuka peluang peningkatan produksi dan perdagangan kebutuhan pokok, seperti gula dan beras.

Adapun beberapa prinsipal utama Rajawali Nusindo Cabang Solo mencakup obat-obatan, vaksin; suplier dari luar negeri dari Eropa, Amerika, Inggris, Korea, China, dan Malaysia berupa alat kesehatan kedokteran dan laboratorium, produk habis pakai, dan investasi;

Selain itu, PT Tokai Dharma Indonesia untuk korek api gas; Elektrical Loyal untuk stop kontak, saklar. Produk yang akan menyusul meliputi produk lampu, herbal, laundry, dan alat anaestesi.

Bahkan, katanya, para pabrikan luar negeri sangat antusias untuk dapat secara bersama mendirikan pabrik alkes di Indonesia bersama Rajawali Nusindo dalam rangka kemandirian industri alkes di Indonesia.

Sutiyono berharap kerja sama yang telah dijalan dengan baik dengan seluruh pelanggan terus ditingkatkan dan tetap dijalin dengan sebaik mungkin.

"Hubungan baik harus dijaga, melalui komunikasi yang baik, dan dengan penyelesaian complain pelanggan yang cepat, baik di Dinkes, rumah sakit, apotek, toko obat, grosir maupun pasar tradisional. Kantor pusat akan senantiasa mendukung tambahan produk berkualitasnya agar kepuasan pelanggan terus meningkat," katanya.

Baca juga: BUMN Farmasi Ingin Sinergikan Distribusi Produk
 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019