Jakarta (ANTARA) - Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) menilai pidato visi misi Presiden Joko Widodo untuk lima tahun ke depan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Minggu (14/7), memberikan angin segar untuk iklim investasi di Indonesia.

"Pidato Pak Jokowi yang kemarin itu memang menggambarkan satu suasana yang sejuk yah, membangun stabilitas dan memberikan kenyamanan bagi para pelaku pasar," ujar Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta ketika ditemui seusai peluncuran aplikasi AIQQON di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

Arif mengatakan setelah pertemuan antara Jokowi dan Prabowo beberapa hari lalu, stabilitas politik di Indonesia sudah dapat dipastikan telah kondusif tak ada lagi kekhawatiran bagi para pelaku pasar.

Jokowi dinilai telah menjawab keragu-raguan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dalam lima tahun ke depan. Mereka dianggap masih memiliki kekhawatiran akan situasi politik dalam negeri yang belum stabil.

"Bahwa lima tahun ke depan adalah lima tahun yang penuh dengan suasana damai sehingga tak perlu ada keragu-raguan untuk melanjutkan atau membuat investasi baru di Indonesia," kata dia.

Dalam pidato yang disampaikan Jokowi juga, semakin menegaskan bahwa pemerintahan selanjutnya akan memangkas regulasi hingga birokrasi yang menghambat investasi.

Menurutnya, birokrasi dan regulasi yang rumit menjadi permasalahan klasik yang selama ini menggerogoti daya saing Indonesia.

Ia menyoroti ada lima syarat untuk menumbuhkan iklim investasi pertama deregulasi, debirokratisasi, peningkatan kualitas SDM, sinergi pusat dan daerah, dan melanjutkan infrastruktur.

"Itu semua prasyarat untuk masuknya investasi di Indonesia" kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani nilai pertemuan Jokowi -Prabowo wujud persatuan bangsa

Baca juga: Optimisme menggenjot investasi di periode kedua

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019