Padang (ANTARA News) - Sedikitnya 500 warga di Pulau Pagai, satu dari tiga pulau terbesar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, hingga kini masih bertahan di lokasi pengungsian, di tengah guncangan gempa yang terus terjadi sejak 25 Pebruari lalu. "Warga kini masih bertahan hidup di lokasi pengungsian, karena khawatir masih terjadi guncangan gempa susulan," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Kepulauan Mentawai, Elisa Seriparang, ketika dihubungi ANTARA lewat telepon selulernya dari Kota Padang, Sumbar, Kamis. Sejak gempa berkekuatan 7,2 pada skala Richter (SR) dengan kedalaman 10 km dan berpusat pada 165 km baratdaya Painan, Sumbar, atau tepatnya pada posisi 2.66 Lintang Selatan - 99,63 Bujur Timur, sebagian besar warga masih di pengungsian. Menurut Elisa, warga yang bertahan di pengungsian selain rumahnya rusak akibat gucangan gempa pada 25 Pebruari 2008 itu, juga masih diliputi rasa cemas untuk kembali ke permukiman mereka, karena gempa susulan masih dirasakan. Pulau Pagai, satu dari tiga pulau besar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, letaknya berada di kawasan Samudera Hindia, atau berjarak sekitar 110 mil dari pantai Kota Padang. Guncangan gempa berkekuatan 5,6 SR dengan kedalaman 30 km hari Kamis sekitar pukul 10.36.13 WIB kembali terjadi. Pusat gempa tepatnya pada lokasi 153 baratdaya Painan, Kabupaten Pesisir Selatan atau pada 2,37 Lintang Selatan (SL) dan 99,64 Bujur Timur (BT). "Kami merasakan guncangan gempa 5,6 SR, namun tidak terlalu kuat sehingga aktivitas masyarakat masih tetap berjalan normal," kata Elisa, seraya menambahkan tak ada laporan tambahan rumah yang roboh pasca gempa 7,2 SR pada 25 Pebruari lalu. Namun diyakini bangunan rumah yang retak-retak semakin bertambah. Staf BMG Padang Panjang, Nana, menjelaskan guncangan gempa yang terjadi Kamis (6/3), merupakan susulan dari gempa-gempa yang terjadi pada 25 Pebruari 2008 dan cukup dirasakan warga yang bermukim di kawasan pesisir pantai barat sekitar 1 - 2 MMI. "Posisi pusat gempa masih akibat pergeseran lempengan Erusia," katanya sambil meminta masyarakat tidak perlu panik, karena tidak berpotensi tsunami. Guncangan gempa dirasakan warga di Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Padang Pariaman serta Padang Panjang. Pantauan di Kota Padang, kalangan pegawai dan warga yang merasakan guncangan gempa 5,6 SR tampak berhamburan keluar kantor dan rumahnya. "Saya khawatir terjadi gempa susulan cukup kuat lagi, seperti terjadi pada 25 Pebruari lalu, maka lebih memilih saat merasakan gempa lari keluar gedung," kata Narti seorang PNS di Kota Padang. (*)

Copyright © ANTARA 2008