Palyja menetapkan tarif ke pemilik kios air sebesar Rp3.550 per meter kubik
Jakarta (ANTARA) - Operator penyediaan dan pelayanan air bersih di wilayah barat DKI Jakarta, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), mengoperasikan layanan kios air untuk melayani kebutuhan air bersih di kawasan belum terjangkau jaringan pipa di Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Tak hanya saat kemarau saja, air bersih terus kami pasok ke daerah itu melalui kios sepanjang tahun," kata Corporate Communications and Social Responsibility Division Head PT Palyja, Lydia Astriningworo di Jakarta, Senin.

Dalam rilis untuk menanggapi berita ANTARA yang tayang 8 Juli 2019 dengan judul "Kemarau Datang, Pengeluaran Warga Kamal Muara Membengkak", Lydia mengatakan, Palyja telah lama mengoperasikan tiga kios untuk melayani lingkungan RW 04, Kampung Kamal Muara, yang belum terjangkau jaringan pipa air bersih.

Baca juga: Kamal Muara, warna Bugis di pelangi Jakarta

Baca juga: Kemarau datang, pengeluaran warga Kamal Muara "membengkak"

Baca juga: Wali Kota Jakarta Utara meresmikan ruang bersalin Puskesmas Kamal Muara


"Tiga kios itu berada di RT 09, RT 03, dan RT 10 dan air bersihnya disuplai oleh mobil tanki Palyja," kata Lydia.

Dalam penjualannya, Palyja menetapkan tarif ke pemilik kios air sebesar Rp3.550 per meter kubik.

Selain tiga kios di Kamal Muara, lanjut Lydia, Palyja mengoperasikan sekitar 50 kios di seluruh wilayah operasionalnya di wilayah barat Jakarta.

"Semuanya kami operasikan sebagai upaya kami melayani masyarakat Jakarta , termasuk ke mereka yang belum terjangkau jaringan pipa," kata Lydia.

Sebelumnya Antara memberitakan bahwa sekitar 2.000 warga di RW 04, Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan Jakarta, mengeluarkan uang ekstra selama kemarau untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka.

Karena air hasil tadah hujan yang digunakan untuk kebutuhan cuci dan mandi tidak mereka dapatkan selama kemarau, warga setempat membeli air bersih lebih banyak, salah satunya berasal dari air bersih yang dipasok Palyja.

Sementara itu, Ketua Rukun Warga (RW) 04 yang menaungi sekitar 2.000 warga di kampung nelayan Kamal Muara, Sudirman mengatakan, kalangan warga setempat memiliki ketergantungan tinggi terhadap air hujan dengan menampungnya di tong dan jeriken setiap hujan turun.

Ketua RW 04 mengatakan, pemerintah setempat saat ini sedang mengupayakan pembangunan pipa jaringan air bersih ke permukiman yang dia naungi.

"Saat ini sedang proses realiasi, targetnya rencana ini terealisasi sekitar September-Oktober 2019 di dua RW, 01 dan 04," kata Sudirman.


 

Pewarta: Aditya Pradana Putra
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019