Jakarta (ANTARA) -- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengantongi tambahan modal baru sebesar Rp11,2 triliun melalui skema rights issue atau penerbitan saham baru. Mayoritas tambahan modal yang berasal dari investor luar negeri tersebut menunjukkan kepercayaan global akan potensi perekonomian nasional.

Realisasi rights issue tersebut diyakini akan memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, kepercayaan pasar global yang tinggi kepada perekonomian Indonesia akan turut mengundang investor asing lain untuk menyuntikkan dananya ke Indonesia.

"Investasi ini tentunya sangat positif karena turut menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi industri terkait untuk ikut maju. Lippo Karawaci berbahagia dapat membantu pemerintah agar arus investasi ke dalam negeri semakin meningkat,” jelas CEO LPKR John Riady, Senin.

Nantinya, modal baru ini akan dialokasikan untuk melanjutkan berbagai proyek properti di sejumlah daerah. Berbagai proyek ini akan turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di berbagai pelosok nusantara.

Seperti diketahui, kesenjangan pembangunan rumah dan kebutuhan masyarakat akan perumahan (backlog) saat ini masih tinggi. Dengan dana itu, LPKR ingin membantu pemerintah dengan menyediakan produk properti yang lebih terjangkau oleh masyarakat, baik landed house, hingga apartemen.

"Aksi korporasi sejalan dengan keinginan pemerintah untuk terus meningkatkan dana investasi langsung ke dalam negeri.  Kami pun memiliki kemampuan untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan perumahan di Indonesia," tegas John.

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) dari LPKR menjadi bukti perekonomian Indonesia kian positif.

"Namun, tetap ada sejumlah PR seperti perizinan, konsistensi kebijakan, dll untuk diselesaikan sehingga, ke depannya diharapkan FDI akan lebih signifikan lagi," tutupnya. 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019