Jakarta (ANTARA) - Sabre Travel Network Indonesia melalui unit usahanya meluncurkan layanan berbasis aplikasi internet Electra yang dapat mempermudah agen perjalanan konvensional melayani pengguna jasa korporasi maupun perorangan untuk pemesanan seperti tiket penerbangan, hotel, tur, umroh, pariwisata, dan paket transportasi.

"Layanan dan inovasi aplikasi ini bermula dari banyaknya kendala yang dihadapi oleh para pelaku bisnis agen perjalanan konvensional yang tidak mampu bersaing dengan pelaku online. Hal ini disebabkan telah bergesernya perilaku masyarakat dari cara manual lalu bertransformasi ke platform digital," kata Direktur Utama Sabre Indonesia Deny Fajar kepada pers di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, beberapa kendala yang dihadapi oleh para pelaku bisnis agen perjalanan adalah dari lemahnya visi dan antisipasi strategis pelaku konvensional dalam menghadapi era digital.

Juga ditambah dengan proses perizinan yang panjang dan rumit, masih lagi diperlukan investasi yang besar untuk dapat membangun sendiri sebuah aplikasi online, dan juga kurangnya pemahaman terkait dengan pola kerja digital pemasaran.

Ia menjelaskan Electra adalah booking engine yang berbasis pada platform E-Commerce yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang diperlukan dalam perjalanan, seperti online payment, asuransi perjalanan, travel cash, hingga pay later berupa dukungan bank nasional terhadap kebutuhan pembiayaan yang diperlukan agen perjalanan terutama dalam mengelola klien korporasinya, semuanya sudah ditanamkan dalam satu platform.

"Terobosan yang dilakukan tidak hanya berhenti sampai disini, panjangnya proses perijinan untuk mendapatkan akses online kepada maskapai penerbangan, termasuk juga proses memperoleh fasilitas pembayaran online pun menjadi lebih sederhana dan cepat," katanya.

Agen perjalanan yang mendaftar electra, maka secara otomatis akan mendapatkan domain website atas nama keagenannya sendiri dalam bentuk mobile apps yang bisa didownload melalui Google Play maupun Apple Store, untuk selanjutnya tinggal dilakukan proses aktivasi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, lalu mengisi deposit di akun virtual yang juga sudah disediakan guna melakukan transaksi boking dan mengeluarkan tiket.

Pakar Manajemen dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan di era digital ini semua pelaku bisnis berbondong-bondong bermigrasi ke platform digital dan banyaknya perubahan perilaku masyarakat menyebabkan persaingan di dunia digital, termasuk agen perjalanan.

"Hal ini menyebabkan disrupsi bisnis, dimana inovasi yang dilakukan akan membuat usaha lain tampak tidak menarik," katanya.

Tidak hanya inovasi yang dibutuhkan oleh para travel agent konvensional untuk dapat berpindah ke platform digital. Namun juga dibutuhkan dukungan pemilik tiket untuk mempermudah proses registrasi akses kepada agen perjalanan termasuk kemudahan mendapatkan akses fasilitas pembayaran online .

"Aplikasi ini hadir dengan membawa solusi berupa perangkat yang dapat memperkuat usaha dan kebebasan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh agen perjalanan.

Dengan berbagai kemudahan yang disediakan ini, agen perjalanan konvensional dapat memperluas pasar mereka dan tanpa dibebani biaya tinggi untuk berinvestasi," kata Rhenald.
 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019