Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pihaknya memiliki komitmen yang kuat dalam melindungi perempuan dan anak yang sudah dilaksanakan dan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Pemprov DKI Jakarta punya sejumlah program pemuliaan perempuan dan anak yang menjadi kunci dari pembangunan ke depan lima tahun ke depan," kata Anies saat ditemui usai menerima Anugerah KPAI 2019 di Jakarta, Jumat.

Beberapa program tersebut, di antaranya pusat pelayanan terpadu perempuan dan anak yang sudah berstandar ISO hingga unit reaksi cepat dengan layanan 24 jam yang saat ini sudah berjalan dengan baik.

DKI Jakarta, kata Anies, juga memiliki pos pengaduan di 19 lokasi di seluruh Jakarta, Rumah Aman, dan Jakarta Siaga dengan nomor telepon di 112.

"Sejak tahun lalu nomor ini sudah tersambung ke Polda, jadi kalau ada masalah bisa respon cepat baik dari aparat keamanan dan P2TP2A. Kami juga punya aplikasi Jakarta Aman yang dipakai untuk keluarga dan pribadi untuk melapor kalau ada masalah," kata dia.

Menurut Anies, berjalannya program-program ini juga didukung oleh komitmen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta.

Dia juga menyebut hal ini merupakan cita-cita lamanya sejak masih menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak di Kemendikbud dirinya sudah menyusun direktorat baru yaitu Direktorat Pembinaan Keluarga yang khusus menjalankan program bagi keluarga.

"Apalagi di kota seperti Jakarta ini, keluarga menjadi kunci dan kesejahteraan bagi perempuan dan anak jadi ukuran," ucap dia.

Baca juga: Anies: Seharusnya Jakarta tidak ada lagi anak yang "stunting"

Baca juga: Anies apresiasi instansi izinkan pegawai antar anak di hari pertama sekolah

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019