Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) memfasilitasi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) pakaian jadi di Solo, Jawa Tengah menembus pasar ekspor Kanada.

Kesempatan itu diraih setelah pelaku usaha tersebut mengikuti rangkaian program pembinaan ekspor dari Ditjen PEN bekerja sama dengan pemerintah Kanada melalui proyek Indonesia-Canada Trade and Private Sector Assistance (TPSA) sejak 2014 lalu.

"Program pembinaan ekspor proyek TPSA dilakukan secara komprehensif kepada calon eksportir pakaian jadi sehingga memberi banyak manfaat dalam peningkatan produksi, manajemen, strategi pemasaran dan promosi, serta motivasi,” kata Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan melalui keterangan persnya di Jakarta, Rabu.

Hasilnya, pelaku usaha mendapatkan kontak dagang dan sedang melakukan negosiasi dengan calon mitra bisnis di Kanada dan negara lainnya.

TPSA merupakan proyek kerja sama Indonesia-Kanada untuk meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara yang berlangsung dari 2014—2019.

Dengan akan berakhirnya proyek TPSA pada Agustus 2019, pemerintah memberikan penghargaan kepada pelaku usaha pakaian jadi sebagai bentuk apresiasi karena telah mengikuti semua program hingga selesai.

Penghargaan ini diserahkan kepada pelaku usaha binaan proyek TPSA yaitu CV Tiga Selaras dan Bule-Bule Garment. Kedua perusahaan ini telah mendapat berbagai manfaat dari keikutsertaan program proyek TPSA, seperti, peningkatan kapasitas dan profesionalitas untuk bersaing di pasar internasional.

Selain itu, pelaku usaha memperoleh pengetahuan untuk mengembangkan manajemen, efisiensi produksi, cara menjalin kemitraan dengan calon pembeli, serta strategi melakukan pemasaran produk ke pasar ekspor.

"Kemendag akan terus menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan dan memanfaatkan tenaga ahli di bidangnya agar dapat memberikan manfaat bagi para pelaku usaha Indonesia,” ujar Marolop.

Marolop menambahkan Kemendag juga mendorong para pelaku usaha yang ingin memperluas pasar ekspor untuk mengikuti kegiatan promosi dan pameran, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Salah satu pameran yang dapat diikuti adalah Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 yang akan berlangsung pada 16-20 Oktober 2019,” pungkasnya.

Baca juga: Pasar AS paling banyak menyerap ekspor pakaian Bali
Baca juga: Indonesia-Sri Lanka lanjutkan kesepakatan ekspor pakaian ke Eropa
Baca juga: Ekspor pakaian dari Bali meningkat 20,83 persen


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019