Iya betul, satu calon haji meninggalnya di Jambi dalam perjalanan dari daerah asal menuju asrama haji di Jambi
Batam (ANTARA) - Calon haji (calhaj) asal Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, Yarisman Panuah Latik meninggal dalam perjalanan dari daerah asal ke Embarkasi Haji Antara Jambi, sebelum diberangkatkan ke Bandara Hang Nadim Batam.

"Iya betul, satu calon haji meninggalnya di Jambi dalam perjalanan dari daerah asal menuju asrama haji di Jambi," kata Kepala Bidang Humas dan Informasi Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Hang Nadim Batam, Syahbudi, Kamis, di Batam, Kepulauan Riau..

Semestinya, Yarisman bergabung bersama kelompok terbang 28 Embarkasi Batam pada pagi ini. Namun, namanya terpaksa dicoret dari daftar jamaah yang berangkat.

Syahbudi mengatakan, meski meninggal di daerah, namun keluarga Yarisman tetap mendapatkan uang santunan, karena wafat dalam perjalanan menuju asrama haji.

Sementara itu, hingga kini, Embarkasi Hang Nadim Batam telah memberangkatkan sebanyak 12.494 orang calon haji dari 28 kelompok terbang.

Jamaah haji kloter 28 yang dilepas oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Tengku Said Arif Fadillah terdiri dari 164 orang asal Jambi dan 228 asal Kepri.

Ketua PPIH Embarkasi Batam, Mukhlisuddin mengatakan terdapat seorang calhaj kloter 28 yang terpaksa menunda keberangkatan, yaitu Muhammad Arsyad Amri Manifest asal Tanjung Uma Kota Batam.

"Karena sakit di daerah," kata dia.

PPIH mencatat, calhaj tertua dalam kloter itu, Kamirah Darman Darmo berusia 88 tahun berasal dari Kota Batam. Sedangkan calon haji termuda Muhammad Reza, juga berasal dari Batam.

Berdasarkan hasil Qur’ah maktab 1440H/ 2019M, selama berada di Makkah, jamaah calhaj kloter 28 akan menempati pemondokan di wilayah Syisyah Maktab 2 Sektor 01 nomor rumah 103.

Baca juga: Sempat tertunda, calhaj Jambi diberangkatkan ke Mekkah

Baca juga: Embarkasi Batam mulai berangkatkan JCH Jambi

Baca juga: Calhaj Kloter 23 dan 24 Jambi sebagian besar berisiko tinggi

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019