Jakarta (ANTARA) - Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Eko Sulistyo, mengatakan pagelaran wayang yang digelar di halaman Istana Merdeka adalah bentuk pelestarian seni budaya bangsa.

"Secara umum bahwa pelestarian budaya itu penting. Apalagi di tengah gempuran modernitas kemudian di tengah serbuan budaya-budaya luar, budaya-budaya lokal semacam ini yang punya pendukung tetap harus dihidupkan," kata Eko ditemui pada Jumat malam.

Menurut dia, lakon wayang "Kresno Jumeneng Ratu" memiliki pesan kepemimpinan bagi para pemuda pemudi bangsa.

Dia menambahkan makna dalam cerita itu yakni semangat yang keras, kerja yang keras dan dilandasi dengan sikap jujur tawakal menjadi bekal yang mengantarkan sebagai seorang pemimpin.

"Ini konteksnya adalah bagi siapapun, khususnya generasi muda sekarang yang kemudian ingin menjadi pemimpin, sifat pemimpin Kresno bisa menjadi salah satu contoh semangat, kerja keras, dan jujur," jelas Eko.

Presiden Joko Widodo bersama sejumlah pejabat kementerian dan lembaga turut menyaksikan pagelaran yang dihelat di halaman depan Istana Merdeka itu.

Masyarakat pun dapat menonton pentas wayang itu di depan Istana Merdeka yang disediakan dua layar besar.

Beberapa undangan masyarakat umum juga berkesempatan masuk menonton langsung di depan panggung wayang kulit.

Pentas wayang kulit yang mengangkat lakon "Kresno Jumeneng Ratu" adalah rangkaian perayaan peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI bertema "SDM unggul, Indonesia maju".

Sejumlah seniman yang mengisi acara yakni Butet Kertaradjasa, Kirun, Cak Lontong, Akbar, Edo Kondologit, Soimah, Den Baguse Ngarso, Endah Laras, dan Didi Kempot.

Pentas wayang kulit itu didalangi oleh Ki Mantep Sudarsono. 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019