Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Dino Patti Djalal mengatakan pemerintah harus memberikan perhatian dan insentif, serta fasilitas bagi rektor maupun dosen Indonesia agar dapat bersaing dan berkompetensi

"Tinggikan gaji dan tunjangan hidup mereka, berikan pelatihan termasuk untuk menulis karya ilmiah di jurnal akademik, berikan peluang beasiswa sebanyak mungkin untuk menimba ilmu di dalam dan luar negeri, dan naikkan anggaran riset," ujar Dino di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan kalau dosennya bagus maka muridnya juga bagus, dan sistem pendidikan juga akan untung.

Dino juga mengimbau masyarakat tidak perlu alergi terhadap rektor dan dosen asing tersebut. Ia juga menambahkan bahwa kita senang melihat ilmuwan Indonesia mengajar di luar negeri, demikian pula perlu menghargai dosen dari luar ilmu yang bisa memperkaya khasanah pengetahuan bangsa.

"Namun saya juga mengimbau agar dosen internasional yang diundang untuk mengajar di kampus kita, harus yang berkualitas dan dapat memberi nilai tambah bagi mahasiswa kita dan dapat memperluas wawasan dosen di kampus.kita di kampusnya. Jangan asal comot dari luar negeri."

Ia juga menambahkan bahwa kampus di Tanah Air, juga memerlukan dosen internasional yang ahli dalam ilmu-ilmu yang masih baru di Indonesia dan penting bagi masa depan, misalnya artificial intelligence, big data, quantum computing, cyber, dan lainnya.

Demikian juga dengan rektor dari luar, maka harus dapat membawa kampusnya ke tengah pusaran ilmu pengetahuan dan riset dunia. Itulah nilai tambah yang diperlukan karena sampai saat ini Indonesia masih sangat ketinggalan dalam daftar 100 universitas terbaik dunia.

Baca juga: ADI : Perekrutan rektor asing bukan solusi

Baca juga: Rektor UGM : Dosen asing jangan dipandang negatif

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019