Tangerang (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Universitas Mercu Buana Jakarta mengikuti kompetisi design Poster (Kontras) 2019 dengan mengirimkan karya yang berisi kampanye melawan narkoba hingga ajakan menjaga etika.

Dekan Fakultas Desain dan Seni Kreatif UMB Ariani Kusumo Wardhani di Jakarta, Rabu menjelasakan perlombaan ini mampu mengasah kreatifitas mahasiswa.

Tidak ada persyaratan khusus untuk berpartisipasi. Karena itu, ada ratusan mahasiswa yang mengirimkan karyanya.
Baca juga: Perang tanpa akhir melawan narkoba

Oleh karena itu, yang mengirimkan pun mencapai ratusan. Nantinya akan dilakukan seleksi menjadi 70 peserta dan dipilih lagi menjadi 20 peserta.

Ada lima tema atau kategori yang bisa diikuti oleh mahasiswa seperti, anti narkoba, rokook, tata tertib kampus, etika dan potnografi, sampai dengan kebersihan.

Semua karya yang berhasil lolos diperlihatkan di ruang pamer UMB agar bisa dinikmati oleh umum atau mahasiswa lain yang penasaran.

”lomba ini setiap tahun ada, dengan tema yang berbeda. Jadi mereka mengumpulkan semua karyanya, kami seleksi, dipilih. Kemudian selanjutnya juri akan menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan pernghargaan,” kata dia.

Melalui kegiatan ini, Ariani menjelasakan jika ada kampanye yang coba UMB sampaikan. Dengan media poster yang dibuat oleh mahasiswa, menyampaikan pesan-pesan bermakna.

Misalnya mengingatkan mahasiswa untuk senantiasa menjaga etika. Kemudian juga kampanye menjauhkan narkoba dari kehidupan sehari-hari.

"Dengan karya-karya ini, kami selaku civitas akademi mengajak mereka untuk menjaga lingkungan kampus juga. Jadi mereka nantinya bisa merasa terlibat dalam setiap kebijakan yang kami buat, demi kebaikan mereka juga,” kata Ariani.

Sementara, karya yang berhasil lolos ini, nantinya akan dipamerkan di sekitar kampus sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang sudah berusaha dalam perlombaan ini.
Baca juga: Pengamat sosial sebut profil pengguna narkoba tak hanya selebritis
Baca juga: Jaringan pemasok Nunung letakkan narkoba di tiang listrik

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019