Indonesia sebagai salah satu pasar kejuaraan tarung bebas (MMA) terus berusaha mengorbitkan petarung baru dan kali ini ada nama Eko Roni Saputra yang siap unjuk kemampuan pada laga One Championship 2019.
Pria berusia 27 tahun ini berdasarkan data yang dihimpun media dari manajemen One Championship di Jakarta, Jumat, merupakan juara gulat bebas Indonesia. Dengan demikian bisa dipastikan kemampuan bela dirinya tidak diragukan lagi.
Sesuai jadwal, Eko Roni Saputra bakal menjalani debut profesionalnya di Filipina, 12 April mendatang dengan menghadapi petarung Singapura Niko Soe dalam laga dengan tajuk One : Roots of Honor.
Meskipun ia baru saja mulai melangkahkan kakinya ke olahraga ini, Eko berani mengambil risiko terbesar dalam perjalanan karirnya dalam ring One Championship untuk mengambil kesempatan dalam membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung berbakat di bawah bendera One.
“Saya sangat bersemangat untuk datang ke Filipina dan menunjukkan kemampuan saya. Saya tak memiliki tekanan karena saya telah bekerja keras untuk mendapatkan kesempatan seperti ini. Ini akan menjadi malam yang seru!.” kata Eko dalam keterangan resminya.
Tugas yang berat akan menunggu Eko, karena sang lawan, Soe telah bertekad untuk menebus waktu yang hilang setelah kembali beraksi dari jeda selama hampir tiga tahun. Dengan rekor professional 3-1. Soe dikenal sebagai petarung bela diri yang tangguh dengan kemampuan menghentikan lawannya dengan berbagai cara.
Lebih jauh, petarung Singapura ini telah memenangkan dua pertarungan terakhirnya dengan kuncian di ronde pertama, termasuk dengan kuncian armbar yang kuat terhadap Muhamad Haidar pada debut promosinya di ajang One : Defending Honor pada November 2016 lalu.
Soe bisa saja memasuki arena pertarungan tiga-ronde kelas terbang (flyweight) sebagai petarung yang lebih berpengalaman dan lebih difavoritkan di antara keduanya, namun Eko percaya diri bahwa kesempatannya untuk menang pada 12 April juga terbuka.
“Pandangan orang awam, mungkin di atas kertas tampak tidak seimbang karena rekor dan pengalaman yang berbeda di olahraga ini. Tapi saya sangat yakin dengan kemampuan saya. Apa saja bisa terjadi dan saya memiliki kemampuan untuk menghentikannya.” kata Soe.
Dikenal sebagai atlet dengan gaya yang dinamis dan kuat di panggung amatir, Eko adalah salah satu juara gulat terbaik di Indonesia. Ia berhasil memenangkan beberapa medali terhormat di berbagai ajang olahraga multinasional seperti SEA Games.
Eko percaya bahwa risiko yang besar berbanding lurus dengan hasil yang juga besar, sehingga kemenangan atas Soe bisa langsung melontarkan posisinya ke tingkat atas di antara para atlet di kelas terbang.
“One Championship merupakan rumah dari banyak atlet hebat, dan saya tidak sabar untuk berada dalam satu arena dengan mereka karena saya juga berharap dapat meraih kejayaan,” kata Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Pria berusia 27 tahun ini berdasarkan data yang dihimpun media dari manajemen One Championship di Jakarta, Jumat, merupakan juara gulat bebas Indonesia. Dengan demikian bisa dipastikan kemampuan bela dirinya tidak diragukan lagi.
Sesuai jadwal, Eko Roni Saputra bakal menjalani debut profesionalnya di Filipina, 12 April mendatang dengan menghadapi petarung Singapura Niko Soe dalam laga dengan tajuk One : Roots of Honor.
Meskipun ia baru saja mulai melangkahkan kakinya ke olahraga ini, Eko berani mengambil risiko terbesar dalam perjalanan karirnya dalam ring One Championship untuk mengambil kesempatan dalam membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung berbakat di bawah bendera One.
“Saya sangat bersemangat untuk datang ke Filipina dan menunjukkan kemampuan saya. Saya tak memiliki tekanan karena saya telah bekerja keras untuk mendapatkan kesempatan seperti ini. Ini akan menjadi malam yang seru!.” kata Eko dalam keterangan resminya.
Tugas yang berat akan menunggu Eko, karena sang lawan, Soe telah bertekad untuk menebus waktu yang hilang setelah kembali beraksi dari jeda selama hampir tiga tahun. Dengan rekor professional 3-1. Soe dikenal sebagai petarung bela diri yang tangguh dengan kemampuan menghentikan lawannya dengan berbagai cara.
Lebih jauh, petarung Singapura ini telah memenangkan dua pertarungan terakhirnya dengan kuncian di ronde pertama, termasuk dengan kuncian armbar yang kuat terhadap Muhamad Haidar pada debut promosinya di ajang One : Defending Honor pada November 2016 lalu.
Soe bisa saja memasuki arena pertarungan tiga-ronde kelas terbang (flyweight) sebagai petarung yang lebih berpengalaman dan lebih difavoritkan di antara keduanya, namun Eko percaya diri bahwa kesempatannya untuk menang pada 12 April juga terbuka.
“Pandangan orang awam, mungkin di atas kertas tampak tidak seimbang karena rekor dan pengalaman yang berbeda di olahraga ini. Tapi saya sangat yakin dengan kemampuan saya. Apa saja bisa terjadi dan saya memiliki kemampuan untuk menghentikannya.” kata Soe.
Dikenal sebagai atlet dengan gaya yang dinamis dan kuat di panggung amatir, Eko adalah salah satu juara gulat terbaik di Indonesia. Ia berhasil memenangkan beberapa medali terhormat di berbagai ajang olahraga multinasional seperti SEA Games.
Eko percaya bahwa risiko yang besar berbanding lurus dengan hasil yang juga besar, sehingga kemenangan atas Soe bisa langsung melontarkan posisinya ke tingkat atas di antara para atlet di kelas terbang.
“One Championship merupakan rumah dari banyak atlet hebat, dan saya tidak sabar untuk berada dalam satu arena dengan mereka karena saya juga berharap dapat meraih kejayaan,” kata Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019