Sungailiat (Antara Babel) Pelajar SMP Mari Goreti Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Anggel Chidie alias Asian (14), tewas tenggelam di Pantai Bedukang sekitar saat merayakan hari besar Umat Kong Fu Chu, Peh Cun.
Kapolres Bangka, AKBP I Bagus Rai Elryanto di Sungailiat, Senin membenarkan kejadian itu dan dikatakan bahwa korban diketahui tengelam saat terseret ombak di pantai Bedukang.
"Kejadian bermula saat korban besama dengan teman-temannya hendak menyeberang ke pulau Simbang sekitar pukul 10.00 WIB yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dengan berjalan kaki menyusuri pantai, pada saat ditengah perjalanan korban terseret ombak dan teriak minta tolong, namun teman-temannya tidak sempat menolong karena memang tidak dapat berenang," jelasnya.
Kapolres mengatakan, setelah melakukan pencairan di perairan itu, akhirnya jasad korban akhirnya jasad ditemukan oleh tim dari Sat Polair Polres Bangka dibantu oleh sejumlah warga di daerah itu.
"Setelah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, kemudian jasadnya langsung kami serahkan kepada pihak keluarganya," katanya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap berhati-hati saat bermain di pantai karena gelombang air laut tidak dapat diprediksi datangnya, bisa kapan saja datang dengan gelombang yang besar dan membahayakan.
"Saya imbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap hati-hati saat bermain di pantai, karena gelombang air laut dapat datang seketika dan membahayakan bagi pengunjung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
Kapolres Bangka, AKBP I Bagus Rai Elryanto di Sungailiat, Senin membenarkan kejadian itu dan dikatakan bahwa korban diketahui tengelam saat terseret ombak di pantai Bedukang.
"Kejadian bermula saat korban besama dengan teman-temannya hendak menyeberang ke pulau Simbang sekitar pukul 10.00 WIB yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dengan berjalan kaki menyusuri pantai, pada saat ditengah perjalanan korban terseret ombak dan teriak minta tolong, namun teman-temannya tidak sempat menolong karena memang tidak dapat berenang," jelasnya.
Kapolres mengatakan, setelah melakukan pencairan di perairan itu, akhirnya jasad korban akhirnya jasad ditemukan oleh tim dari Sat Polair Polres Bangka dibantu oleh sejumlah warga di daerah itu.
"Setelah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, kemudian jasadnya langsung kami serahkan kepada pihak keluarganya," katanya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap berhati-hati saat bermain di pantai karena gelombang air laut tidak dapat diprediksi datangnya, bisa kapan saja datang dengan gelombang yang besar dan membahayakan.
"Saya imbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap hati-hati saat bermain di pantai, karena gelombang air laut dapat datang seketika dan membahayakan bagi pengunjung," katanya.
Editor : Aprionis
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014