Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan memotivasi petani lada Desa Payung, Bangka Selatan, agar para petani dapat meningkatkan kualitas dan produksi ladanya meski lemahnya harga lada saat ini.

"Jangan terpengaruh harga lada yang naik atau turun, karena produktivitas lada kita harus tetap tinggi. Harga lada dipengaruhi oleh pasar," kata Erzaldi, di Desa Payung, Selasa.

Ia mengatakan, dalam meningkatkan produktivitas lada, para petani harus menggunakan pupuk lada organik, bukan pupuk berbahan kimia, sebab akan mempengaruhi produktvitas lada itu sendiri dan kualitas lada menjadi kurang bagus.

"Jika memakai pupuk kompos memang agak lama karena proses, tapi hasilnya nanti bagus, dan yang meneliti ini profesor," ujarnya.

Erzaldi menambahkan, pemerintah juga menyediakan resi gudang lada untuk menampung hasil panen lada yang akan di jual sesuai dengan keinginan petani pada saat harga lada naik.

Dan jika lada ada di resi gudang, tiba-tiba harga naik, nanti ada petugas menanyakan ke petani, apakah ladanya di jual atau tidak. Jika harga lada naik, maka selisih harga lada  tadi dibagi hasil dengan pengelola resi gudang.

"Jika ada satu ton lada, misalnya saja harga sekarang Rp 50 ribu dikalikan saja 1 ton, maka lada harganya Rp 50 juta. Petani lada menitip di resi gudang, maka petani berhak mendapat 75 persen dari harga lada tersebut," ujarnya.

Usai memberikan arahan dan motivasi, Gubernur Erzaldi di dampingi Kepala Dinas Pertanian Babel beserta jajarannya secara simbolis memberikan bibit lada gratis kepada para petani lada di Desa Payung, Bangka Selatan.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019