Belitung (ANTARA) - Forum Kedukunan Adat Belitung (FKAB ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar ritual adat guna membantu pencarian pelaku penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi yakni Desertir Sertu Hendri yang sampai saat ini masih buron.
"Ritual adat ini sebagai ikhtiar kami membantu tim dalam mencari Sertu Hendri," kata Ketua FKAB Belitung, Mukti Maharip di Tanjungpandan, Senin.
Ritual adat tersebut berlangsung di Rumah Adat Melayu Belitung yang dipimpin langsung oleh Ketua Forum Kedukunan Adat Belitung, Mukti Maharip.
Ritual adat ini juga diikuti oleh para Dukun Kampung yang ada di daerah itu.
Ritual dimulai dengan membakar arang di atas dupa dan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Ketua FKAB Belitung, Mukti Maharip dan para Dukun Kampung yang hadir secara bergantian.
"Ritual adat ini merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat Belitung. Kami hanya membantu, semuanya kita serahkan kepada Allah SWT yang maha kuasa," ujarnya.
Baca juga: Pelaku penembakan Polisi Militer di Belitung masih dalam pencarian
Baca juga: Tim gabungan buru desertir Sertu Hendri yang tembak seorang Polisi Militer di Belitung
Ia mengatakan, buronnya Desertir Sertu Hendri telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat.
"Kami melaksanakan ritual adat "selamat tolak bala" ini karena situasi sudah sangat meresahkan masyarakat," ujarnya.
Dirinya berharap, setelah ritual adat ini, Desertir Sertu Hendri tergerak hatinya untuk menyerahkan diri sehingga tidak menimbulkan korban jiwa, apalagi diketahui pelaku tersebut memegang senjata api.
"Semoga setelah ritual ini hal-hal yang meresahkan di kalangan masyarakat bisa terselesaikan," katanya.
Mukti juga mengimbau masyarakat tidak terjebak berita bohong di media sosial tentang pelarian Desertir Sertu Hendri, sehingga informasi yang belum pasti kebenarannya tersebut menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
"Jangan sampai terbawa isu dan kabar hoaks khususnya di media sosial. Seperti kemarin ada yang menyebut pelaku melakukan penembakan dan menyandera orang itu tidak benar alias hoaks," ujarnya.