Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diminta ikut berperan aktif dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019.
"Pelaksanaan pemungutan suara tinggal beberapa hari lagi, kami ingatkan pengurus FKUB dan seluruh warga tetap dapat menjaga situasi aman, nyaman dan damai," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Muntok, Kamis.
Menurut dia, pengurus dan seluruh anggota yang tergabung dalam FKUB Kabupaten Bangka Barat merupakan para tokoh dan pemuka agama yang memiliki posisi strategis untuk bersama-sama mengingatkan warga dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
"Jangan sampai perbedaan pandangan dan pilihan politik dapat merusak persatuan dan kesatuan, mari kita jaga bersama daerah dan bangsa yang kita cintai ini," ujarnya.
Markus mengungkapkan, kerukunan dalam bermasyarakat merupakan aset tak bernilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjamin terciptanya persatuan dan kesatuan.
Dalam masyarakat yang rukun dan bersatu padu dapat dirasakan cara hidup saling membantu, saling mendukung, saling menghargai walaupun dalam keberagaman.
"Perbedaan agama dan etnis golongan yang ada di masyarakat tidak boleh menjadi hambatan dalam mewujudkan kehidupan yang rukun dan damai," katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, masyarakat diminta untuk mengutamakan semangat kebersamaan dan saling menghormati persamaan hak dan kewajiban serta saling menghargai perbedaan dalam keyakinan.
"FKUB dan Forum Pembauran Kebangsaan yang sudah ada di Kabupaten Bangka Barat merupakan wadah untuk menjaga keberagaman, kami berharap organisasi itu terus aktif melakukan sosialisasi dan pertemuan agar misi yang dibangun bisa terwujud," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Pelaksanaan pemungutan suara tinggal beberapa hari lagi, kami ingatkan pengurus FKUB dan seluruh warga tetap dapat menjaga situasi aman, nyaman dan damai," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Muntok, Kamis.
Menurut dia, pengurus dan seluruh anggota yang tergabung dalam FKUB Kabupaten Bangka Barat merupakan para tokoh dan pemuka agama yang memiliki posisi strategis untuk bersama-sama mengingatkan warga dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
"Jangan sampai perbedaan pandangan dan pilihan politik dapat merusak persatuan dan kesatuan, mari kita jaga bersama daerah dan bangsa yang kita cintai ini," ujarnya.
Markus mengungkapkan, kerukunan dalam bermasyarakat merupakan aset tak bernilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjamin terciptanya persatuan dan kesatuan.
Dalam masyarakat yang rukun dan bersatu padu dapat dirasakan cara hidup saling membantu, saling mendukung, saling menghargai walaupun dalam keberagaman.
"Perbedaan agama dan etnis golongan yang ada di masyarakat tidak boleh menjadi hambatan dalam mewujudkan kehidupan yang rukun dan damai," katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, masyarakat diminta untuk mengutamakan semangat kebersamaan dan saling menghormati persamaan hak dan kewajiban serta saling menghargai perbedaan dalam keyakinan.
"FKUB dan Forum Pembauran Kebangsaan yang sudah ada di Kabupaten Bangka Barat merupakan wadah untuk menjaga keberagaman, kami berharap organisasi itu terus aktif melakukan sosialisasi dan pertemuan agar misi yang dibangun bisa terwujud," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019