Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) menjajaki pasar ekspor, dengan memfasilitasi pengurusan perizinan dan meningkatkan statusnya dari PIRT ke MD atau makanan dalam negeri, yang perizinannya dikeluarkan oleh BPOM Pusat.
"Kita memfasilitasi perizinan para IKM mulai dari level paling bawah seperti PIRT yang dikeluarkan dinas kesehatan kabupaten/kota hingga menaikkan statusnya ke MD, agar produknya bisa di ekspor keluar negeri," kata Kepala BPOM Babel, Hermanto, di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan, salah satu fokus program BPOM Babel yakni meningkatkan edukasi para pelaku IKM agar dapat menaikkan status usahanya dari PIRT ke MD, agar hasil produknya dapat di ekspor ke seluruh negara, karena selain izin PIRT, ada izin MD yang harus dikantongi pelaku IKM, dimana BPOM adalah pemegang regulasi untuk perizinan MD tersebut.
Dalam pengurusan perizinan tersebut, BPOM memberi keringanan, seperti untuk sample yang di uji digratiskan dan ada diskon 50 persen untuk biaya pengujian dan biaya pendaftaran serta dua sample gratis.
"Selain memberi banyak keringanan, kita juga siap mendampingi mereka. Mereka cukup datang saja membawa berkas, kita akan bantu pengurusan dan segala yang harus dilengkapi," ujarnya.
Menurut Hermanto, untuk saat ini, produk olahan makanan, pelaku IKM yang sudah memperoleh izin MD ada 20 orang, dimana produknya ada kepiting isi, frozen food dan lainnya. Sedangkan untuk produk seperti AMDK dan susu festurisasi tidak bisa memperoleh izin MD.
"Baru 20 pelaku IKM yang memperoleh izin MD. Ini akan terus kita dorong dan awasi agar produk mereka naik kelas dan mampu bersaing terlebih menyongsong era industri 4.0," ujarnya.
Hermanto menambahkan, BPOM juga memiliki program bimbingan teknis industri rumah tangga dengan dukungan dari pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi termasuk membantu anggaran untuk melakukan bimbingan teknis dengan instansi terkait.
"Selama ini kita sudah melakukan banyak bimbingan teknis secara mandiri maupun bersama-sama dengan instansi terkait agar para pelaku usaha naik kelas dan mampu menjajaki pasar ekspor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kita memfasilitasi perizinan para IKM mulai dari level paling bawah seperti PIRT yang dikeluarkan dinas kesehatan kabupaten/kota hingga menaikkan statusnya ke MD, agar produknya bisa di ekspor keluar negeri," kata Kepala BPOM Babel, Hermanto, di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan, salah satu fokus program BPOM Babel yakni meningkatkan edukasi para pelaku IKM agar dapat menaikkan status usahanya dari PIRT ke MD, agar hasil produknya dapat di ekspor ke seluruh negara, karena selain izin PIRT, ada izin MD yang harus dikantongi pelaku IKM, dimana BPOM adalah pemegang regulasi untuk perizinan MD tersebut.
Dalam pengurusan perizinan tersebut, BPOM memberi keringanan, seperti untuk sample yang di uji digratiskan dan ada diskon 50 persen untuk biaya pengujian dan biaya pendaftaran serta dua sample gratis.
"Selain memberi banyak keringanan, kita juga siap mendampingi mereka. Mereka cukup datang saja membawa berkas, kita akan bantu pengurusan dan segala yang harus dilengkapi," ujarnya.
Menurut Hermanto, untuk saat ini, produk olahan makanan, pelaku IKM yang sudah memperoleh izin MD ada 20 orang, dimana produknya ada kepiting isi, frozen food dan lainnya. Sedangkan untuk produk seperti AMDK dan susu festurisasi tidak bisa memperoleh izin MD.
"Baru 20 pelaku IKM yang memperoleh izin MD. Ini akan terus kita dorong dan awasi agar produk mereka naik kelas dan mampu bersaing terlebih menyongsong era industri 4.0," ujarnya.
Hermanto menambahkan, BPOM juga memiliki program bimbingan teknis industri rumah tangga dengan dukungan dari pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi termasuk membantu anggaran untuk melakukan bimbingan teknis dengan instansi terkait.
"Selama ini kita sudah melakukan banyak bimbingan teknis secara mandiri maupun bersama-sama dengan instansi terkait agar para pelaku usaha naik kelas dan mampu menjajaki pasar ekspor," ujarnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019