Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menilai wajar dan sah-sah saja langkah Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjalin silaturahmi politik dengan beberapa tokoh termasuk dari koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Silaturahmi politik itu sah-sah saja, dan kita tidak bisa membatasi orang mau bersilaturahmi ke mana saja," kata Dasco di Jakarta, Senin.
Dia menilai masing-masing parpol termasuk Demokrat memiliki mekanisme dan pihaknya tidak bisa melarang keputusan satu parpol dengan yang lain.
Menurut dia, silakan saja apabila ada yang menafsirkan langkah silaturahmi politik itu sebagai tanda-tanda Demokrat keluar dari koalisi Prabowo-Sandi.
"Kalau kemudian banyak yang menafsirkan tanda-tanda Demokrat keluar dari koalisi Prabowo-Sandi, ada juga elit yang mengatakan sebaiknya BPN dibubarkan namun ada juga elit Demokrat yang katakan masih di dalam koalisi Prabowo-Sandi," ujarnya.
Menurut dia, hal itu wajar saja karena merupakan dinamika dalam politik dan silakan rakyat menyimak dan mengambil kesimpulan sendiri.
Sebelumnya, Komandan Kogasma AHY dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) melakukan silaturahmi dengan mengunjungi Presiden Jokowi.
Selain itu, AHY dan Ibas juga mengunjungi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar Jakarta. Keduanya juga mengunjungi keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Ciganjur, Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Silaturahmi politik itu sah-sah saja, dan kita tidak bisa membatasi orang mau bersilaturahmi ke mana saja," kata Dasco di Jakarta, Senin.
Dia menilai masing-masing parpol termasuk Demokrat memiliki mekanisme dan pihaknya tidak bisa melarang keputusan satu parpol dengan yang lain.
Menurut dia, silakan saja apabila ada yang menafsirkan langkah silaturahmi politik itu sebagai tanda-tanda Demokrat keluar dari koalisi Prabowo-Sandi.
"Kalau kemudian banyak yang menafsirkan tanda-tanda Demokrat keluar dari koalisi Prabowo-Sandi, ada juga elit yang mengatakan sebaiknya BPN dibubarkan namun ada juga elit Demokrat yang katakan masih di dalam koalisi Prabowo-Sandi," ujarnya.
Menurut dia, hal itu wajar saja karena merupakan dinamika dalam politik dan silakan rakyat menyimak dan mengambil kesimpulan sendiri.
Sebelumnya, Komandan Kogasma AHY dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) melakukan silaturahmi dengan mengunjungi Presiden Jokowi.
Selain itu, AHY dan Ibas juga mengunjungi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar Jakarta. Keduanya juga mengunjungi keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Ciganjur, Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019