Pangkalpinang (Antara Babel) - Nelayan tradisional di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung mengharapkan bantuan alat tangkap karena alat mereka banyak yang rusak dan tak layak pakai sehingga mereka kesulitan melakukan aktivitasnya melaut.

"Kami sering kesulitan ketika melaut karena alat tangkap seperti jaring banyak yang rusak dan tak layak pakai, sedangkan untuk membeli yang baru tidak sanggup karena harga mahal," kata seorang nelayan, Iwan di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, alat tangkap seperti jaring sangat membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapan namun jika sudah rusak terpaksa harus menggunakan alat seadanya agar hasil tangkapan tidak menurun, sementara untuk memperbaikinya juga cukup sulit.

"Biasanya jika dibantu dengan jaring bisa 1 ton hasil tangkapan kami, namun jika menggunakan bagan apung saja hanya sekitar 700 hingga 800 kilogram, itu pun sudah dibantu dengan cara memancing," katanya.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan alat tangkap agar tangkapan ikan nelayan terus meningkat, selain juga mengurangi tingkat kesulitan yang dialami saat melaut.

"Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan nelayan tradisional dan dapat segera memberikan bantuan seperti perahu, mesin, alat tangkap ikan dan lainnya yang kiranya bisa mengurangi tingkat kesulitan untuk menangkap ikan," ujarnya.

Demikian juga Mansur, seorang nelayan di daerah itu yang berharap mendapatkan bantuan alat tangkap.

Ia mengatakan, salah satu yang menjadi kendala nelayan yaitu alat tangkap yang rusak dan tak layak pakai, namun nelayan tetap memakainya karena harus melaut.

"Meskipun banyak jaring yang rusak dan kapal juga sering mengalami kendala mesin saat melaut, namun kami tetap melaut untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujarnya.

Pewarta: Oleh Mulki

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014