Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari Babel pada
Mei 2019 sebanyak 74,43 ribu orang, turun 21,78 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya 95,16 ribu orang.

"Penurunan penumpang angkutan udara ini, karena harga tiket pesawat yang tinggi sehingga masyarakat memilih menggunakan kapal laut yang lebih murah," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan penurunan terjadi pada kedua bandar udara di Provinsi Kepulauan Babel, yaitu penumpang berangkat di Bandar Udara H. As. Hanandjoeddin di Belitung turun 26,78 persen dan Bandar Udara Depati Amir Pangkalpinang turun 19,01 persen.

"Jika periode tahun ini (Januari-Mei 2019) dibandingkan dengan periode yang sama tahun yang lalu, jumlah penumpang yang berangkat mengalami penurunan sebesar 28,45 persen," katanya.

Menurut dia berdasarkan kedatangan, jumlah penumpang yang datang ke bandar udara selama Mei 2019 sebanyak 75,66 ribu orang, atau juga mengalami penurunan 16,12 persen dibanding bulan sebelumnya.

Penurunan terjadi pada kedua bandar udara. Bandar Udara H. As. Hanandjoeddin turun sebesar 29,04 persen dari 31,60 ribu orang menjadi 22,42 ribu orang. Demikian juga, Bandar Udara Depati Amir turun sebesar 9,16 persen dari 58,61 ribu orang menjadi 53,24 ribu orang.

"Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (Januari-Mei 2018), kedatangan penumpang tercatat menurun sebesar 28,06 persen," katanya.

Ia mengatakan penurunan penumpang angkutan udara ini sebagai dampak harga tiket pesawat yang tinggi, sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan kapal laut untuk mudik lebaran kemarin.

Jumlah penmpang kapal laut antar pulau yang berangkat dari Babel pada Mei 2019 mencapai 25,57 ribu orang, atau meningkat 46,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya 17,40 ribu orang.

Sementara itu, penumpang yang datang pada Mei 2019 sebanyak 15,06 ribu orang. Jumlah tersebut turun 4,89 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Mudah-mudahan harga tiket pesawat ini kembali normal, karena apabila terus bertahan tinggi akan berdampak terhadap perkembangan pariwisata, ekonomi dan naiknya angka inflasi di daerah ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019