Solo (Antara Babel) - Calon Presiden Prabowo Subianto meminta setiap rakyat Indonesia agar bisa mengakhiri kebiasaan memaki-maki mantan Presiden RI Bung Karno dan Soeharto.

"Bagaimana kalau tidak ada keduanya, " katanya saat kampanye di Lapangan Madugondo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis.

Saat ini, kata dia, kalau kebiasaan itu tidak segera diakhiri maka hal sama juga akan dialami Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan dimaki-maki pula. "Mari kita harus dewasa," katanya.

Ia menambahkan semuanya harus dihormati, tirulah yang baik dari mereka.

Ia juga menyoroti pemimpin Indonesia suka saling hujat cari kesalahan orang lain, dirinya seolah-olah hebat. "Padahal dirinya lebih parah," katanya.  
Ia juga tidak meragukan Joko Widodo-Jusuf Kalla merupakan patriot bangsa Indonesia dan putra terbaik Indonesia.

"Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap saudara," katanya saat kampanye di Lapangan Madugondo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis.

Karena itu, ia mengingatkan pendukungnya jangan bersemangat berlebihan. "Semangat boleh, tapi jangan bermusuhan," tegasnya.

Ia juga mengingatkan pendukungnya untuk tidak mau diadu domba     
"Kita berbeda program, kita beda pendapat, kita beda gaya, tapi tidak boleh bersemangat, hingga bertabrakan, bermusuhan," katanya.

Dikatakan, lebih baik mengalah. "Tapi tidak untuk prinsip mengabdi kepentingan rakyat, kita harus tegas," katanya.

Pemilu Presiden dan Wapres 9 Juli 2014 diikuti oleh dua capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pewarta: Oleh Riza Fahriza

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014