Mayat laki-laki diketahui bernana Muslimin (70), warga Desa Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditemukan sudah membusuk di sebuah pondok kebun pada Minggu (28/7) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Kapolsek Lubuk Besar Ipda Samsul Bayumi di Lubuk Besar, Senin, mengatakan mayat tersebut ditemukan membusuk diduga sudah meninggal dunia enam hari yang lalu.
"Mayat Muslimin ditemukan warga lainnya yang berkebun di sekitar lokasi karena mencium bau busuk yang sangat menyengat hidung," ujarnya.
Samsul Bayumi menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan kemungkinan Muslimin meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.
"Berdasarkan keterangan sejumlah warga bahwa korban sudah lama menderita penyakit asma atau sesak napas, kemungkinan meninggal dunia karena sakit," ujarnya.
Sementara Atew, pemilik kebun tempat ditemukan mayat yang sudah membusuk tersebut mengatakan bahwa Muslimin sudah lama tinggal di kebun miliknya.
"Memang Muslimin sudah lama tinggal di pondok kebun milik saya, mungkin sudah sekitar 10 tahun dan hidup sebatang kara," ujarnya.
Pihak keluarganya sempat membujuk Muslimin untuk pindah saja ke kampung dan dibangunkan rumah semi permanen namun yang bersangkutan menolak.
"Mungkin sudah tiga bulan korban tidak kembali ke kampung, menetap di kebun dan sering marah-marah kalau pihak keluarga membujuk untuk tinggal di rumah yang lebih layak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kapolsek Lubuk Besar Ipda Samsul Bayumi di Lubuk Besar, Senin, mengatakan mayat tersebut ditemukan membusuk diduga sudah meninggal dunia enam hari yang lalu.
"Mayat Muslimin ditemukan warga lainnya yang berkebun di sekitar lokasi karena mencium bau busuk yang sangat menyengat hidung," ujarnya.
Samsul Bayumi menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan kemungkinan Muslimin meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.
"Berdasarkan keterangan sejumlah warga bahwa korban sudah lama menderita penyakit asma atau sesak napas, kemungkinan meninggal dunia karena sakit," ujarnya.
Sementara Atew, pemilik kebun tempat ditemukan mayat yang sudah membusuk tersebut mengatakan bahwa Muslimin sudah lama tinggal di kebun miliknya.
"Memang Muslimin sudah lama tinggal di pondok kebun milik saya, mungkin sudah sekitar 10 tahun dan hidup sebatang kara," ujarnya.
Pihak keluarganya sempat membujuk Muslimin untuk pindah saja ke kampung dan dibangunkan rumah semi permanen namun yang bersangkutan menolak.
"Mungkin sudah tiga bulan korban tidak kembali ke kampung, menetap di kebun dan sering marah-marah kalau pihak keluarga membujuk untuk tinggal di rumah yang lebih layak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019