Koba (Antara Babel) - Mitra PT Koba Tin yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor Bangka Tengah (Askobat), Provinsi Bangka Belitung menagih utang yang hingga kini belum dibayarkan perusahaan pertambangan timah itu.

"Utang karyawan PT Koba Tin sudah selesai dibayarkan dan sampai saat ini yang belum dibayar adalah utang perusahaan kepada mitranya," kata Ketua Askobat, Rusman Araziz di Koba, Jumat.

Ia menjelaskan, sampai saat ini utang yang belum dibayar adalah utang mitra PT Koba Tin dan itu persoalan prioritas yang wajib dibayar pihak perusahaan.

"Sekarang kami mempertanyakan penjualan ratusan ton intermediate atau mineral tambang milik PT Koba Tin untuk melunasi utang karyawan, padahal utang karyawan sudah dibayarkan," ujarnya.

Menurut dia, utang Koba Tin kepada mitra tidak jelas kapan akan dibayar dan Askobat berharap jangan sampai intermediate sudah habis diangkut sedangkan utang mitra tidak dibayar.

"Mestinya pihak Dinas Pertambangan dan Energi yang mempertanyakan hal ini, terutama terkait pengangkutan intermediate ke Pusmet Muntok oleh pihak PT Timah," katanya.

Ia menjelaskan, mestinya harus ada kesepakatan yang jelas sebelum mengangkut ratusan ton intermediate ke Pusmet Muntok.

"Justru itu kami minta pihak terkait menghentikan pengangkutan intermediate, karena utang karyawan sudah selesai jika penjualan intermediate dengan alasan untuk membayar utang karyawan," katanya.

Ia mengaku pihak PT Koba Tin sampai kini belum pernah memanggil mitra yang tergabung ke dalam Askobat untuk menggelar pertemuan membahas masalah komitmen pembayaran utang.

"Kami mendapat kabar intermediate dengan kadar di bawah 25 persen akan diangkut menggunakan tongkang. Jika ini benar, maka kami dari pihak Askobat minta dihentikan sebelum ada legalitas yang jelas antara PT Koba Tin dan mitranya," ujarnya.

Pewarta: Oleh Ahmadi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014