Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar tes urine secara mendadak bagi seluruh pegawai Lembaga Pemasayarakatan (Lapas) kelas II B Sungailiat.

Kepala BNN Kabupaten Bangka, Eka Agustina Sungailiat, Jumat melalui siaran pers mengatakan, tes urine bagi 70 petugas Lapas tersebut sebelumnya atas usulan resmi dari pimpinannya.

"Saya memberikan apresiasi penuh pihak Lapas yang berinisiatif untuk dilakukan tes urine bagi pegawainya yang selama ini dianggap rawan penggunaan narkotika," jelasnya.

Selain dilakukan tes urine seluruh pegawai Lapas, pihaknya juga melakukan pengeledahan di sejumlah tempat di lingkungan kerja itu untuk mengetahui ada atau tidaknya narkotika.

"Hasil tes urine semua petugas Lapas dinyatakan negatif termasuk tidak ditemukan narkotika saat digeledah," jelasnya.

Dia berjanji, akan meningkatkan koordinasi dan monitoring dengan pihak Lapas setempat bahkan akan melakukan pula inspeksi mendadak tes urine bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).

"Usulan tes urine kalapas kepada pegawainya merupakan dukungan mewujudkan program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN)," katanya.

Sementara Kalapas Kelas II B Sungailiat, Faozul Ansori mengatakan, tes urine bagi pegawainya dengan melibatkan BNN setempat atas instruksi langsung dari Menteri Hukum dan Ham melalui Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS).

"Tes urine bagi pegawai tidak hanya dilakukan di Lapas Sungailiat, melainkan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, Jumat (11/10)," ujarnya.

Menurutnya, dengan tes urine bagi pegawai Lapas, setidaknya menjawab dugaan dari masyarakat yang menganggap di Lapas sering kali menjadi peredaran gelap narkotika.

"Tes urine secara mendadak ini dilaksanakan sebagai upaya memberikan pembinaan kepada petugas Lapas yang melaksanakan tugas sebagai salah satu penegak hukum," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019